SHALAT adalah tiang agama. Jika dilakukan, maka agamanya tegak. Jika tidak dilakukan, maka agamanya runtuh. Begitu pengertian sederhananya. Harus diingat bahwa meninggalkan shalat wajib adalah dosa besar. Siapapun yang sudah dikenai kewajiban shalat, maka dia diharuskan melaksanakannya.
Sebelum kita membahas bacaan shalat wajib, ada baiknya kita mengetahui lafaz niat shalat wajib yang 5 waktu. Meski niat adanya di dalam hati, namuk tak mengapa jika ingin menegaskannya dengan ucapan.
Berikut bacaan niat shalat wajib 5 waktu lengkap beserta artinya mengutip Detik:
a. Niat Shalat Subuh
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: “Usholli Fardlon Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Artinya: “Aku niat melakukan shalat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”
b. Niat Shalat Dzuhur
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: “Usholli Fardlon dhuhri Arba’a Rok’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Artinya: “Aku niat melakukan shalat fardu dhuhur 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”
c. Niat Shalat Ashar
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: “Usholli Fardlol Ashri Arba’a Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Artinya: “Aku niat melakukan shalat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”
d. Niat Shalat Maghrib
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ
Latin: “Usholli Fardlol Maghribi Tsalaatsa Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Artinya: “Aku niat melakukan shalat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”
e. Niat Shalat Isya
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: “Usholli Fardlol I’syaa-i Arba’a Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Artinya: “Aku niat melakukan shalat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala”
Niat shalat diatas adalah niat shalat ketika melakukan shalat sendirian. Untuk niat shalat wajib atau sunna berjamaah ada tambahannya setelah bacaan “Adaa-an”.
Tambahkan bacaan makmuman ” مَأْمُوْمًا ” ketika jadi makmum dalam shalat wajib maupun sunnah.
Tambahkan bacaan imaman ” إِمَامًا ” jika jadi imam dalam shalat wajib maupun sunnah.
Shalat diawali dengan takbir, dan diakhiri dengan salam. Ada beberapa tutunan bacaan shalat beserta gerakannya yang harus dilakukan. Berikut penjelasan tutunan bacaan dan gerakan shalat beserta artinya:
BACA JUGA: Bolehkah Mengulang Surat yang Sama dalam Shalat?
1 Membaca Iftitah atau Istiftah
Doa iftitah dalam shalat wajib maupun sunnah dilakukan setelah mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau sejajar dengan dada (untuk perempuan) sambil bertakbir membacakan “Allahu akbar”. Kemudian tangan disedekapkan pada dada dan baru membacakan doa iftitah.
Berikut bacaan doa iftitah:
كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Kabiiraw walhamdu lillaahi katsiira wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila.
Artinya: “Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.”
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya : “Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim.”
2 Membaca Al-fatihah
Setelah membaca doa ifititah, kita diwajibkan membaca surat Al-fatihah.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Bismillahir rahmaa nirrahiim. Alhamdu lilla hi rabbil ‘alamin. Ar rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.
Artinya: “Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Setelah membaca Al-fatihah, bacaan selanjutnya adalah ayat-ayat pendek. Pilihlah bacaan ayat pendek di dalam Alquran yang sudah kamu hafal.
Rukuk
Gerakan rukuk dalam shalat wajib maupun sunnah yaitu mengangkat kedua tangan dan membaca “Allahu akbar”. Kemudian badan dibungkukkan dan kedua tangan memegang lutut. Usahakan antara punggung dan kepala sama rata.
Setelah itu membaca: “سبحان ربي العظيم وبحمده” sebanyak 3 kali.
“Subhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdih” sebanyak 3 kali.
Artinya: “Maha suci tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya.”
BACA JUGA: 5 Keistimewaan Shalat Subuh Berjamaah
3 I’tidal
Setelah rukuk, bangkit dan tegak dan mengangkat kedua tangan setinggi telinga (laki-laki) atau dada (perempuan) sambil membaca:
سمع الله لمن حمده
Sami’allaahu liman hamidah
Artinya: “Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya.”
Setelah berdiri tegak, lalu membaca:
ربنا لك اللحمد ملء السموات وملء الأرض وملء ما شئت من شيء بعد
Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du.
Artinya: “Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”
Tidak ada perbedaan dalam shalat wajib maupun shalat sunnah terkait i’tidal.
4 Sujud
Selesai melakukan i’tidal, lakukan sujud dengan meletakkan dahi di lantai yang suci. Ketika turun ke bawah dari posisi iktidal, lakukan sambil membaca “Allahu akbar” dan sujud dengan membacanya 3 kali. Dalam shalat wajib maupun sunnah tidak ada perbedaan terkait hal ini.
سبحان ربي الأعلى وبحمده . Sebanyak 3 kali.
Sub haana robbiyal a’la wabihamdih.
Artinya: “Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya.”
5 Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud dilakukan, langkah selanjutnya yaitu duduk sambil membaca:
رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya: “Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.”
Setelah selesai membaca lakukan gerakan sujud dengan bacaan yang sama sebelumnya. Selesai sujud, berdiri lagi dan melanjutkan rakaat selanjurnya. Jumlah rakaat tergantung dengan jenis shalat yang dilakukan.
6 Tasyahud Awal
Tasyahud awal dilakukan pada rakaat kedua. Setelah sujud yang kedua, posisi tasyahud awal yaitu dengan sikap kaki tegak dan kaki kiri diduduki sambil membaca:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli ‘alaa Muhammad.
Artinya: “Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad.”
BACA JUGA: Ini 3 Hadits Seputar Shalat Sunnah Safar
7 Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir dalam shalat wajib maupun sunnah. Bacaan dan posisi gerakannya sama dengan tasyahud awal dengan ditambah selawat nabi.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Artinya: “Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia.”
8 Salam
Setelah membaca selawat nabi, lanjutkan dengan membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
“Assalaamu alaikum wa rahmatullah”
Artinya: “Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu.”
Shalat hendaknya dilakukan dengan cara tumaninah alias tidak boleh terburu-buru. Shalat wajib hendaknya dilaksanakan tepat waktu, karena merupakan amalan yang paling afdhal yang dilakukan oleh umat Islam.
عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا »
Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) []