IRAN—Sebanyak 95 warga Iran dibawa ke rumah sakit pasca badai pasir dan debu di tenggara negara itu. Badai pasir besar telah menyebabkan puluhan orang menderita masalah pernapasan.
Enam puluh delapan orang dirawat dan dibebaskan semalam, sementara 27 lainnya dirawat di rumah sakit, menurut kantor berita Mehr.
Badai pasir melanda provinsi Sistan-Baluchestan pada Senin (20/8/2018), dengan kecepatan angin hingga 71 mil per jam. Mehr melaporkan bahwa konsentrasi partikel padat dan cair yang berpotensi berbahaya berada pada tingat 30 kali di atas standar di provinsi ini.
BACA JUGA: Gilad Erdan: Lebih Baik Iran ‘Hilang dari Peta Dunia’
Iran, seperti negara-negara lain di kawasan Timur Tengah, kerap dihantam badai pasir yang kadang-kadang memengaruhi banyak wilayah, termasuk ibu kota Teheran.
Sebelumnya pada April 2018, badai pasir telah menghantam Iran yang menyebabkan politisi sayap kanan Israel menyebut insiden itu adalah “azab ilahi.”
Sistan-Baluchestan adalah provinsi mayoritas Sunni dan rumah bagi etnis minoritas Baluchi.
Dari 2005 -2010, kelompok Jundallah – yang terdiri dari para penutur Baluchi yang ditemukan di kedua sisi perbatasan Iran-Pakistan – melancarkan perlawanan di provinsi tersebut.
BACA JUGA: Rusia Tegaskan Tak Bisa Usir Iran dari Suriah
Kekerasan di daerah itu sebagian besar berhasil diatasi, setelah pemimpinnya Abdulmalik Rigi tewas pada tahun 2010.
Zabol, sebuah kota di Sistan-Baluchestan, dilabeli oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016 sebagai kota paling tercemar di dunia. Para ahli mengatakan polusi memperburuk badai pasir dan debu. []
SUMBER: ALARABY