SAYA pemuda 19 tahun. Selama ini kepercayaan diri saya hilang ketika keluar dari rumah. Saya melihat semua orang memandangi saya dengan tatapan tajam, karena saya memiliki banyak kekurangan. Yaitu tubuh yang terlalu kecil dan kurus. Hal tersebut menyebabkan saya minder, malu, dan kurang percaya diri jika berada di kerumunan orang banyak. Hingga saya mulai menjauhi sahabat-sahabat karib sendiri. Kadang saya bertindak tanpa memerhatikan orang-orang di sekeliling, seperti menyendiri di dalam kamar seharian penuh karena menghindari tatapan orang-orang.
Apa yang sebaiknya saya lakukan? Saya sudah berusaha menambah berat badan akan tetapi hingga saat ini tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Alhamdulillah meskipun kondisi saya seperti itu, saya masih menjalani perintah agama dengan benar dan baik. Tolong petunjuknya dan terima kasih…
Sdr: M
Jawaban Dr. Amru Abu Khalil
Saudaraku yang mulia, banyak permasalahan yang timbul akibat khayalan atau harapan kita yang tidak tercapai. Kita melihat kesempurnaan pada diri seseorang kemudian membandingkan dengan apa yang ada pada diri sendiri. Jika hal tidak sama atau kurang, maka kita akan mengalami kesedihan yang berkepanjangan.
Dalam permasalahan yang kauhadapi adalah keinginan dan harapanmu akan bentuk tubuh yang sempurna tanpa memiliki kekurangan sama sekali. Mungkin kau selalu berkhayal tentang seseorang dengan tubuh atletis dan otot-otot yang kuat. Jika harapan tersebut tidak tercapai maka ia menganggap dirinya seorang yang serba kekurangan (pendek dan kurus), yang akhirnya mengakibatkan dirinya malu, sedih dan hilang rasa percaya diri serta menghindari pertemuan dengan orang banyak.
Hal yang harus kaupahami adalah bentuk tubuh seseorang bukan patokan bahwa kita harus menirunya seperti itu. Seseorang akan menjadi sempurna jika ilmu, akhlak, dan hubungannya dengan orang lain berjalan dengan baik.
Saudaraku, seseorang yang memiliki wajah tampan dan tubuh berotot, tetapi dangkal ilmu pengetahuannya, bahkan berperilaku buruk dan memperlakukan orang-orang di sekelilingnya dengan perbuatan yang tidak baik, maka orang itu memberi contoh yang tidak baik pada dirinya sendiri dan orang lain. Apalah arti semua itu? Masyarakat di sekelilingnya akan menjauhi orang itu meskipun ia seorang juara dunia dalam bidang binaraga. Atau contoh lain dalam diri seseorang yang memiliki ilmu luas, berbudi luhur serta memperlakukan orang lain dengan manusiawi. Meskipun tubuhnya sangat pendek, tetapi tidak membuat orang lain lari menjauhinya, bahkan mereka menyayangi dan menghormati.
Manusia tidak mempunyai andil menentukan paras atau bentuk tubuh. Ia hanya dapat berusaha berusaha menilai dari ilmu dan akhlak yang dimilikinya saja. Manusia yang baik adalah mereka yang dapat menghormati orang lain karena ilmu dan akhlaknya. Rasulullah pernah menggambarkan hal ini dalma sebuah hadits, “Sesungguhnya Allah Swt. tidak melihat bentuk tubuh kalian, begitu pula kepada paras wajah kalian, akan tetapi Allah Swt. hanya melihat hati (perbuatan) kalian.” Sambil merentangkan telunjuknya mengarah ke bagian dada (H.R. Muslim).
Jika ketidaksempurnaan seseorang menjadi penilaian, maka seekor gajah tentu lebih pantas untuk menjadi si raja hutan. Ia berbadan besar melebihi binatang lainnya. Tetapi singa memiliki beberapa sifat khusus hingga ia yang pantas memiliki julukan tersebut, meskipun ukuran tubuhnya tidak melebihi seekor gajah. Yang kami maksud adalah, dalam menghadapi hidup ini kita dituntut untuk membekali hidup kita dengan ilmu dan budi pekerti yang baik. Dengan sifat-sifat yang kita miliki itulah kita dapat memperlakukan manusia dengan baik. Pada saat itu kau akan mengetahui dirimu sebenarnya dan orang-orang di sekeliling akan melihatmu seperti seorang raksasa berhati mulia. []
Sumber: Ikhwan Zone, Romantika dan Gaya Hidup Pubertas/Karya: Yusuf al-Qaradhawi /Penerbit: Zikrul Hakim