Oleh: HD Gumilang
(Aktivis Forum Lingkar Pena Jawa Barat)
ABU Lahab, meminjam kata-kata Tariq Ramadan, merupakan satu-satunya orang yang namanya dikutuk dalam Alquran.
Pada Perang Badar yang dimenangkan kaum muslimin, ada pembesar-pembesar Quraisy yang tidak berpartisipasi, salah satunya Abu Lahab. Dia tidak turut serta secara fisik dalam Perang Badar karena sedang sakit.
BACA JUGA:Â Â Binasalah Tangan Abu Lahab
Syahdan, ketika Abu Sufyan bersama kafilahnya tiba di Makkah, Abu Lahab memintanya untuk menceritakan kejadian yang menimpa mereka dan sebab-sebab kekalahan mereka (dalam beberapa riwayat lain, yang bercerita adalah Mughirah ibn Al Harits anggota pasukan Quraisy bukan Abu Sufyan).
Ketika Abu Sufyan bercerita, ada seorang sahaya yang hadir di dekat mereka, yang selama ini telah menyembunyikan keislamannya merasa bahagia mendengar kisah yang disampaikan Abu Sufyan sehingga keislamannya tebongkar.
Tetiba, Abu Lahab bangkit menerjang dan menghajar sahaya tersebut. Tidak disangka, dari arah lain saudara ipar Abu Lahab dan istri Abbas yang juga hadir di sana, Ummu al Fadhl (yang diam-diam juga telah memeluk Islam), menghantamkan tiang tenda di atas kepala Abu Lahab sekerasnya hingga berlumuran darah.
BACA JUGA:Â Beda Abu Lahab dengan Abu Jahal
Luka tersebut menyebabkan infeksi yang akhirnya menyebar di sekujur tubuh Abu Lahab sampai akhirnya dia mati.
Bertahun-tahun sebelumnya, Allah menegaskan bahwa Abu Lahab, bersama istrinya, akan binasa. Ini berbeda dengan para kafir Quraisy yang kelak berpindah haluan, berislam. Abu Lahab sampai matinya tetap menjadi orang yang binasa. Kematian Abu Lahab ini sekaligus membuktikan kebenaran Alquran yang tiada keraguan padanya. []