• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Bagaimana Ataturk Ubah Turki Jadi Negara Sekuler

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 6 menit baca
A A
0
Mustafa Kemal Ataturk

Mustafa Kemal Ataturk

2.8k
BAGIKAN

EVOLUSI Turki pada awal tahun 1900-an, adalah salah satu perubahan budaya dan sosial yang paling membingungkan dalam sejarah Islam. Dalam beberapa tahun saja, Kesultanan Ottoman dilengserkan dari dalam, dilucuti dari sejarah Islam, serta diserahkan ke negara sekuler baru yang dikenal sebagai Turki.

Konsekuensi dari perubahan ini masih dirasakan saat ini di seluruh dunia Muslim, dan terutama di Turki yang sangat terpolarisasi dan ideologis tersegmentasi.

Apa yang menyebabkan perubahan drastis di pemerintah Turki dan masyarakat? Di tengah itu semua adalah Mustafa Kemal, lebih dikenal sebagai Atatürk. Melalui kepemimpinannya di tahun 1920-an dan 1930-an, Turki sekuler modern lahir, dan Islam berada pada kursi paling belakang dalam masyarakat Turki.

Kebangkitan Atatürk

ArtikelTerkait

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

7 Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

10 Pekerjaan dengan Gaji Paling Besar di Indonesia

5 Negara yang Stok Pangannya Selalu Surplus: Rahasia Ketahanan Pangan Global

Keputusan dari Kesultanan Ottoman untuk memasuki Perang Dunia Pertama pada tahun 1914, ternyata menjadi kesalahan yang mengerikan. Kesultanan dijalankan oleh kediktatoran yang dipimpin oleh “Tiga Pasha” yang secara sepihak memasuki perang di pihak Jerman, melawan Inggris, Prancis, dan Rusia. Kesultanan Ottoman diserbu dari selatan oleh Inggris, dari Timur oleh Rusia, dan oleh orang Yunani di Barat. Pada tahun 1918 ketika perang berakhir, kesultanan dibagi dan diduduki oleh sekutu yang menang, hanya menyisakan dataran tinggi Anatolia sebagai pusat kendali pemerintah Turki yang asli.

Di Anatolia tengahlah di mana Mustafa Kemal akan naik menjadi pahlawan nasional untuk Turki. Sebagai seorang perwira tentara Ottoman, ia menampilkan kepemimpinan yang besar dalam pertempuran, terutama di Gallipoli, di mana Ottoman berhasil merebut kembali ibukota, Istanbul yang diinvasi Inggris. Setelah perang, Kemal membuat jelas apa prioritas utamanya. Yakni pembentukan nasionalisme Turki, sebagai kekuatan pemersatu orang-orang Turki. Berbeda dengan multi etnis dan keberagaman Kesultanan Ottoman, Kemal bertujuan untuk menciptakan sebuah negara monolitik berdasarkan identitas Turki.

Mustafa Kemal menjelaskan arti pentingnya identitas Turki dan minimnya kontribusi Islam dalam pandangannya:

“Bahkan sebelum menerima agama orang Arab [Islam], Turki adalah bangsa yang besar. Setelah menerima agama orang Arab, agama ini tidak efektif untuk menggabungkan orang-orang Arab, Persia dan Mesir dengan Turki untuk membentuk sebuah bangsa. [Agama ini] tidak hanya melonggarkan hubungan nasional bangsa Turki, malah mematikan rasa nasionalisme. Ini sangat alami. Karena tujuan dari agama yang didirikan oleh Muhammad, atas semua bangsa, adalah untuk menyeret masuk ke dalam politik nasional Arab.” Mustafa Kemal, Medenî Bilgiler.

Mustafa Kemal membantu mendorong agenda nasionalisnya.Menggunakan identitas Turki sebagai titik utama, ia berhasil menyatukan mantan perwira Ottoman di bawah komandonya dalam Perang Kemerdekaan Turki pada awal tahun 1920, dan mengusir pasukan pendudukan orang-orang Yunani, Inggris, dan Perancis, yang telah menggerogoti tanah Turki setelah Perang Dunia I. Di tahun 1922, Kemal berhasil sepenuhnya membebaskan Turki dari pendudukan asing, dan menggunakan kesempatan untuk mendirikan Republik modern Turki, dipimpin oleh Majelis Agung Nasional (GNA), dengan pusatnya di Ankara. Kepala pemerintah Turki yang baru adalah presiden, dipilih oleh GNA. Pilihan alami adalah Mustafa Kemal, pahlawan Perang Kemerdekaan, yang kini mengambil judul “Atatürk”, yang berarti “Bapak Turki”.

Menghapuskan Kesultanan Ottoman dan Khilafah

Pada awalnya, pemerintah Turki baru tampaknya mewarisi peran pemerintah Ottoman sebagai penegak Islam. Sebuah konstitusi baru yang disusun oleh GNA menyatakan bahwa Islam adalah agama resmi negara Turki, dan bahwa semua hukum harus diperiksa oleh panel ahli hukum Islam, untuk memastikan mereka tidak bertentangan dengan syariat.

Sistem pemerintahan baru tidak bisa bekerja, bagaimanapun itu, selama berdirinya pemerintah rival di Istanbul, yang dipimpin oleh Sultan Ottoman. Kedua pemerintahan Ankara dan Istanbul, mengklaim kedaulatan atas Turki, dan memiliki tujuan yang saling bertentangan. Atatürk mengeliminasi masalah ini pada tanggal 1 November 1922, ketika ia menghapuskan kesultanan Ottoman, yang telah ada sejak tahun 1299, dan secara resmi mentransfer kekuatannya ke GNA. Dia tidak segera menghapuskan kekhalifahan. Namun meskipun kesultanan sudah tidak ada, ia mengizinkan kekhalifahan Ottoman untuk terus eksis, meskipun tanpa kekuasaan resmi, hanya sebagai boneka simbolik.

Advertisements

Mengetahui bahwa langkah tersebut akan sangat bertentangan di kalangan orang-orang Turki, Atatürk membenarkan hal itu dengan menyatakan bahwa ia hanya akan mengembalikan Turki ke bentuk pemerintah Islam tradisional. Dari tahun 900-an hingga ke tahun 1500-an, para khalifah Abbasiyah kebanyakan boneka, dengan kekuatan nyata berada di tangan wazir atau panglima perang. Atatürk menggunakan contoh itu untuk membenarkan sistemnya dari kekhalifahan yang tidak berdaya.

kekhalifahan telah ada sejak kematian Nabi Muhammad ﷺ, ketika Abu Bakar terpilih sebagai pemimpin pertama dunia Muslim. Bagi umat Islam di luar Turki, tindakan Atatürk jelas menempatkan kekhalifahan itu sendiri dalam bahaya. Di India khususnya, umat Islam menyatakan kemarahan atas tindakan Atatürk dan mengorganisir Gerakan Khilafat, yang berusaha untuk melindungi kekhalifahan dari bahaya, baik oleh penjajah asing atau pemerintah Turki sendiri.

Bagi Atatürk, berbagai dukungan untuk khalifah dari umat Islam di luar Turki dilihat sebagai campur tangan dalam urusan internal Turki. Dengan dalih gangguan internasional, pada tanggal 3 Maret 1924, Atatürk dan Majelis Agung Nasional (GNA) menghapuskan kekhalifahan itu sendiri, dan mengirim semua anggota kekhalifahan yang tersisa dari keluarga Ottoman ke pengasingan.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kemal AtaturkSekulerturki
Share2788SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Cara Erdogan Bangkitkan Kembali Kejayaan Islam di Turki

Next Post

Turki dan Qatar Serius Atasi Krisis Listrik Gaza

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

11 Mei 2025
Cara Membuat Produk Digital, Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

7 Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

8 Mei 2025
Prasangka Baik pada Allah, Hukum Mencukur Kumis, Hukum mencukur kumis, Profesi, Gaji

10 Pekerjaan dengan Gaji Paling Besar di Indonesia

6 Mei 2025
pangan

5 Negara yang Stok Pangannya Selalu Surplus: Rahasia Ketahanan Pangan Global

5 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.