TANYA: Saya sering merasakan was-was ketika melaksanakan shalat. Hal ini sangat mengganggu karena shalat saya menjadi tidak khusyu. Adakah cara untuk mengobatinya?
Jawab: Was was yang jelek baik dalam shalat atau yang lainnya bersumber dari syetan, karena dia bener-bener ingin menyesatkan orang muslim dan menjauhkan dari kebaikan.
Pernah dahulu shahabat mengadu kepada Rasulullah sallalahu’alihi wasallam tentang was-was yang dia rasakan dalam shalat, beliau berkata : “ Sesungguhnya syetan telah menghalangiku dalam shalat dan bacaanku sehingga sampai saya lupa. K
emudian Rasulullah sallallahu’alihi wasallam bersabda : “ Dia adalah syetan yang biasa dipanggil dengan nama “ KHONZAB “ kalau sekiranya engkau merasakannya, maka berlindunglah kepada Allah darinya dan meludahlah sebelah kiri sebanyak tiga kali.
Dia berkata : “ Kemudian saya praktekkan hal tersebut, dan Allah telah menghilangkaan dari rasa was-was tersebut “ (HR. Muslin no : 2203).
BACA JUGA: Ada Apa di Balik Penyakit Was-Was?
Khusyu’ dalam shalat adalah intisarinya, kalau tidak khusyu’ dalam shalatnya bagaikan jasad tanpa ruh. Di antara yang bisa membantu untuk mendapatkan kekhusyu’an ada dua hal:
Pertama: Kesungguhan seorang hamba untuk memahami apa yang dibaca dan apa yang dia kerjakan, dengan mentadaburi bacaan, dzikir dan doanya. Begitu juga menghadirkan bahwa dirinya dalam kondisi munajat kepada Allah subhanahu wata’ala seakan-akan Allah melihatnya, karena ketika dia melaksanakan shalat dalam kondisi berdiri, dia munajat kehadirot ilahi rabbi.
Dan ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalau sekiranya tidak bisa melihat-Nya. Maka ketahuilah bahwasanya Dia melihatmu. Kemudian manakala seorang hamba telah merasakan kenikmatan dalam shalat, maka keinginan untuk melakukan shalat lebih kuat, dan hal ini berkaitan penting dengan kekuatan keimanan seseorang – dan sebab-sebab untuk menguatkan keimanan banyak sekali.
Oleh karena itu Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda: “ Disenangkan pada diriku urusan dunia adalah wanita dan wewangian. Dan dijadikan shalat sebagai penyejuk pandangan mataku “. Begitu juga dalam hadits yang lainnya, beliau bersabda: “ Wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat “ bukan mengatakan jauhkan dari shalat.
BACA JUGA: Suka Was-was setelah Buang Air Kecil Khawatir Masih Tersisa, Bagaimana?
Kedua: Bersungguh-sungguh untuk menolak apa-apa yang mengganggu hati dan pikiran yang tidak ada manfaatnya. Dengan mentadaburi apa-apa yang bisa menarik hati maksud dari shalat itu sendiri.
Dan hal ini setiap hamba berlainan. Banyaknya muncul was-was dipengaruhi banyaknya syubhat dan syahwat serta ketergantungan hati pada yang dicintainya yang mana hati ingin selalu menggapainya.
Dan yang tidak disukai, hati ingin senantiasa menolaknya. (Majmu’ Fatawa Syekhul Islam Ibnu Taimiyah : 22 / 605).
SUMBER: ISLAMQA