Muhammad Ishaq, sebelumnya seorang Giri KS Udupa, sebuah kasta Hindu tingkat atas, menceritakan kisahnya masuk Islam. Ia mengatakan bagaimana ia menemukan jawaban atas semua pertanyaan di Al-Qur’an. Berikut pemaparannya seperti dikutip dari Arab News.
SAYA membaca Alquran dengan maksud untuk menemukan kesalahan di dalamnya. Tapi luar biasa, saya mulai mendapatkan jawaban atas satu pertanyaan saya seolah-olah Al-Qur’an menjawab dan membersihkan semua keraguan saya.
Meskipun saya memutuskan untuk membaca setidaknya empat halaman setiap hari dan untuk menyelesaikannya dengan cepat, tapi saya hampir tidak bisa membacanya lebih dari setengah halaman setiap hari. Saya tergerak, saya mulai mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan saya; mengapa saya di sini di muka bumi ini, mengapa saya diciptakan, atau apa tujuan hidup saya. Dengan karunia Allah SWT, saya semakin dekat dengan Al-Qur’an dan Pencipta saya.
Orang yang memberi saya Qur’an selalu menelepon dan bertanya apakah saya membaca Al-Qur’an. Suatu hari ia meminta saya untuk melakukan shalat (doa) dengan dia namun saya menolak. Namun, sejak saat itu, kami mulai sering bertemu untuk membahas lebih jauh tentang Islam.
Suatu hari ketika kami bertemu, kami minum jus, ia bertanya; jika ia meninggal sekarang, sebelum benar-benar minum jus, dia mungkin masuk surga karena ia adalah seorang Muslim, karena mencoba untuk mengikuti perintah-perintah Allah. Nah, giliran saya, apa yang akan saya lakukan jika saya meninggal sebelum saya menyelesaikan minum jus saya, karena, tidak ada jaminan dari rentang hidup untuk satu hal apapun.
Saya terkejut untuk sementara dan tidak bisa minum jus dan merasa seolah-olah saya akan mati setiap saat. Saya pulang ke rumah, dengan tulus berdoa kepada Allah SWT untuk pertama kalinya dalam hidup saya bahwa jika saya mati hari ini ampunilah dosa-dosa saya dan saya langsung tertidur.
Ketika saya bangun di pagi hari saya lagi saya segera memutuskan untuk tidak membuang-buang waktu lagi, saya menghubungi saudara saya dan memberitahunya bahwa saya ingin masuk Islam. Allah sudah membuka hati saya akan kebenaran dan berpikir bahwa menerima Islam akan menjadi sesuatu yang besar dalam hidup saya.
Saya bersumpah demi Allah bahwa ketika saya mengucapkan Syahadat, aku merasakan sensasi yang luar biasa, seolah-olah, sebuah beban yang besar baru saja diangkat dari dada saya; saya menarik napas seolah-olah saya bernapas untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Alhamdulillah, dengan memeluk Islam, perjalanan saya untuk menemukan agama yang benar berakhir dengan kesenangan, kebahagiaan dan kepuasan maksimal. []