PUASA merupakan ibadah sepanjang hari. Puasa membuat seorang muslim harus menahan lapar dan dahaga seharian yakni dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Di bulan Ramdhan, puasa dijalankan sebulan penuh. Ini mungkin berat bagi sebagian orang, apalagi anak-anak. Namun, tetap harus dijalani, terutama bagi muslim yang sudah mukalaf. Sedangkan anak-anak, memang tidak diwajibkan. Namun, tentu mereka harus tetap dibimbing dan diajarkan sejak dini agar terbiasa menjalankan ibadah puasa.
Membiasakan anak-anak berpuasa sedari kecil adalah hal yang baik sehingga saat masuk masa baligh maka tidak menjadi beban lagi untuk melaksanakannya. Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak untuk membiasakannya berpuasa?
BACA JUGA: Puasa Anak Kecil dan Pahalanya
Cara mengajarkan anak untuk berpuasa sudah disampaikan Rasulullah SAW. Tentang hal ini disebutkan sebagai berikut, dalam puasa, dari Rabi binti Mu’awwid, ia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusannya pada siang hari ‘Asyura (sepuluh Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barangsiapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Barangsiapa yang pagi harinya tidak berpuasa, maka hendaknya puasa pada sisa harinya.’ Maka setelah itu kami berpuasa, dan kami membiasakan anak-anak kecil kami untuk berpuasa insya Allah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan untuk mereka (anak-anak) mainan dari kapas yang berwarna. Kalau salah satu diantara mereka menangis karena (kelaparan). Kami berikan kepadanya (mainan tersebut) sampai berbuka puasa.” (HR. Bukhari, no. 1960 dan Muslim, no. 1136)
Sebuah riwayat juga menyebutkan, Umar berkata kepada orang yang mabuk-mabukan di bulan Ramadan, “Celakalah anda!! padahal anak-anak kami berpuasa. Kemudian beliau memukulnya (sebagai hukuman).” (HR. Bukhari–secara mu’allaq yaitu tanpa sanad–bab “Puasa Anak-Anak”)
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal di laman Rumaysho, memberikan tips-tipsnya sebagai berikut:
1. Menjelaskan keutamaan puasa kepada mereka, bahwa hal itu termasuk sebab masuk ke dalam surga. Di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan dimana hanya orang-orang puasa yang masuk ke dalamnya.
2, Membiasakan sebelumnya untuk berpuasa seperti puasa beberapa hati di bulan Syaban agar tidak kaget dengan puasa di bulan Ramadhan.
3, Puasa pada sebagian siang, dan menambahi waktunya sedikit demi sedikit (seperti sebagian kalangan menyebut dengan puasa bedug).
4. Mengakhirkan sahur sampai di akhir malam, hal itu membantu puasa mereka pada siang hari.
5, Menyemangati mereka berpuasa dengan memberi hadiah yang diberikan setiap hari atau setiap pekan.
6. Menyanjung mereka di depan keluarga sewaktu berbuka, ketika sahur. Hal itu dapat menaikkan semangat spiritualnya.
BACA JUGA: Anak Kecil Ikut Puasa, Sah Tidak?
7. Mendorong semangat berlomba-lomba apabila dia mempunyai banyak anak tanpa harus mencela yang tertinggal.
8. Melalaikan rasa lapar dengan tidur atau dengan mainan mubah yang tidak memerlukan tenaga. Sebagaimana para shahabat yang mulia melakukan terhadap anak-anaknya. Di sana ada program anak-anak yang tepat. Film kartun di chanel islam yang terpercaya dapat menyibukkan mereka.
9. Diutamakan agar sang ayah mengajak anaknya–khusus setelah Ashar–ke masjid untuk ikut shalat, menghadiri pengajian, tetap di masjid untuk membaca Al-Qur’an dan dzikir kepada Allah Ta’ala.
10. Mengkhususkan berkunjung pada siang hari dan malam hari ke keluarga yang anak-anaknya berpuasa untuk memberi semangat kepada mereka terus melakukan puasa.
11. Memberi imbalan kepada mereka dengan tamasya yang mubah setelah berbuka puasa atau memasakkan makanan kesukaannya dan kue-kue, buah-buahan, dan jus.
Perlu diperhatikan pula, jika sekiranya anak-anak merasakan keletihan yang sangat, jangan dipaksa untuk menyempurnakan puasanya. Hal itu agar tidak menjadikan sebab dirinya benci beribadah atau menjadi sebab berbohong atau timbulnya penyakit. Karena pada dasarnya, dia belum termasuk mukallaf (terkena beban kewajiban). []
SUMBER:RUMAYSHO