SEBELUM Islam berkembang, Kota Madinah bernama Yasrib dan dikenal sebagai pusat perdagangan. Diberi nama Madinah bermula saat Nabi Muhammad saw hijrah dari Makkah, yang kemudian menjadi pusat Islam sampai beliau wafat.
Setelah era Nabi, Madinah menjadi pusat kekhalifahan. Ada tiga khalifah yang memerintah di kota ini, yani Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Yang kini Madinah—beserta Makkah—berada di bawah pelayanan pemerintah kerajaan Saudi.
Selain dikenal sebagai pusat peradaban dan perkembangan Islam, Madinah pun merupakan pusat pendidikan Islam sejak era Nabi. Banyak ulama dan cendekiawan Muslim lahir dari sini, diantaranya yang terkenal adalah Imam Malik bin Anas.
BACA JUGA: Awan Kesedihan Menaungi Langit Madinah
Kini di Madinah terdapat berbagai Universitas dan perguruan-perguruan tinggi Islam lainnya.
Pembangunan masjid dilakukan bulan Rabiul Awwall tahun 1 H atau 622 M dengan konstruksi yang sederhana. Ukurannya sekitar 70 x 60 depa atau 35 x 30 meter (seluas 1.050 m2). Dalam pembangunannya, Nabi ikut turun pula.
Yang kemudian diperluas oleh Rasulullah beserta sahabat pada tahun ke-7 H atau 628 M, sepulang dari Khaibar menjadi berukuran 50 x 50 meter (2.500 m2).
BACA JUGA: Munafik, Sifat Buruk yang Dibenci Allah dan Rasulullah
Fondasi masjid Nabawi terbuat dari batu, temboknya bata-bata, dan tiangnya pohon kurma serta atapnya dibuat dari dahan kurma. Mulanya, Masjid tersebut dibuat dengan tiga pintu.
Semula, kiblat masjid satu ini menghadap ke Masjid al-Aqsa (Palestina). Namun, pada kemudian hari menghadap ke Masjid al-Haram, Mekkah. []
Sumber: The Amazing Islamic Legacy: Menapaki jejak kejayaan Islam