SYAIKHUL Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- berkata:
كثير من مجهدي السلف و الخلف قد قالوا و فعلوا ما هو بدعة ولم يعلموا أنها بدعة. إما لأحاديث ضعيفة ظنوها صحيحة و إما آيات فعهموها منها ما لم يرد منها و إما لرأي رأوه و في المسألة نصوص لم تبلغهم. و إذا اتقى الرجل ربه ما استطاع دخل في قوله تعالى : ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا
“Kebanyakan dari para mujtahid salaf (terdahulu) dan khalaf(belakangan) telah mengucapkan dan melakukan sesuatu yang bid’ah, dalam kondisi tidak tahu kalau hal itu bid’ah.
BACA JUGA: Tasbih, Bolehkah Digunakan ataukah Bid’ah?
Mungkin karena hadits-hadits dhoif (lemah) yang mereka sangka shohih, atau mereka memahami beberapa ayat Al Quran (dengan suatu makna), yang makna tersebut tidak diinginkan, atau karena suatu pendapat yang mereka pandang (sebagai pendapat yang benar), dalam kondisi dalam masalah itu terdapat dalil-dalil yang belum sampai kepada mereka.
Jika seorang bertaqwa (takut) kepada Rabb-nya (Alloh) sesuai dengan apa yang dia mampu, maka dia masuk dalam firman Alloh Ta’ala:
ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا
BACA JUGA: Melafadzkan Niat, Boleh ataukah Bid’ah?
“Wahai Rabb kami ! Janganlah Engkau siksa kami jika kami lupa atau salah.”
(Maksudnya mereka diampuni oleh Alloh bahkan mendapatkan pahala dari-Nya meskipun jatuh dalam kesalahan-pentj- )
[ Majmu’ Fatawa : 19/190-191 ]. []
Facebook: Abdullah Al Jirani