RAJA Abrahah, seorang gubernur di Yaman yang berasal dari Kerajaan Aksum di Ethiopia, terkenal karena upayanya menyerang Ka’bah di Mekkah untuk menghancurkannya.
Kisah kematian Raja Abrahah erat terkait dengan peristiwa yang disebut Tahun Gajah (570 M), yang juga merupakan tahun kelahiran Nabi Muhammad ï·º.
Peristiwa Menyerang Ka’bah
Abrahah memimpin pasukan besar yang termasuk gajah perang untuk menghancurkan Ka’bah dan mengalihkan pusat ziarah dari Mekkah ke gereja besar yang ia bangun di Sana’a.
BACA JUGA:Â Kesamaan Sejarah Nabi Ismail dan Ayah Rasulullah ï·º
Namun, saat pasukannya mendekati Mekkah, Allah SWT melindungi Ka’bah dengan mengirimkan burung-burung kecil (disebut ababil) yang membawa batu-batu kecil dari tanah yang terbakar (sijjil).
Batu-batu itu menghancurkan pasukan Abrahah, menyebabkan banyak dari mereka mati dengan luka yang sangat parah.
Akhir Kehidupan Raja Abrahah
Menurut riwayat, Abrahah sendiri terluka parah dalam serangan tersebut. Tubuhnya terkena batu-batu kecil yang dilempar oleh burung ababil. Luka-lukanya membusuk, dan ia mengalami penderitaan luar biasa dalam perjalanan kembali ke Yaman.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia akhirnya meninggal dalam kondisi mengenaskan sebelum mencapai tempat asalnya.
BACA JUGA:Â Siapa Raja Abrahah?
Hikmah dari Kisah Ini
Kisah kehancuran pasukan Abrahah disebutkan dalam Al-Qur’an dalam Surah Al-Fil (QS 105:1-5). Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dalam melindungi Ka’bah tanpa campur tangan manusia, memberikan pelajaran bahwa siapa pun yang mencoba melawan kehendak-Nya akan menghadapi kehancuran. []