Dalam dosis yang tepat, dopamine menciptakan kekuatan, kegembiraan, perhatian yang terpusat, dan dorongan yang kuat untuk memberikan imbalan.
APA yang terjadi jika cinta itu tidak indah dan menyakitkan? Perlahan tapi pasti, umat manusia akan musnah. Walaupun wujud fisiknya manusia, tanpa cinta manusia tidak dapat lagi disebut manusia. Tanpa cinta hidup menjadi hampa, kering dan tidak bermakna.
Tiada lagi jalinan kasih sayang antara orang tua dan anak, antara suami istri, antara sepasang kekasih, dan sebagainya. Perjalanan waktu benar-benar kehilangan makna. Tanpa cinta manusia akan mati secara perlahan.
Maha suci Allah yang telah menyimpan “sedikit saja” rasa cinta dan kasih sayang dalam dada manusia. Mengapa dikatakan sedikit? Ada baiknya jika kita menyimak sabda Rasulullah SAW. berikut ini:
“Sesungguhnya Allah membagi kasih sayang dalam seratus bagian dan menyimpan yang sembilan puluh sembilan pada-Nya dan menurunkan yang satu bagian ke bumi. Karena kasih sayang yang satu bagian itulah semua makhluk-Nya saling menyayangi antara satu sama lain. Bahkan seekor kuda betina menjauhkan kainya dari sang anak yang baru dilahirkan karena ia khawatir akan menginjaknya.” (HR. Bukhari)
BACA JUGA: Karena Dakwah Itu Cinta
Bayangkan, hanya satu dari seratus bagian kasih sayang yang Allah turunkan ke muka bumi, efeknya sudah demikian dahsyat. Sejak zaman Nabi Adam hingga sekarang, bahkan hingga kiamat nanti, yang satu bagian ini telah menjadikan hidup manusia penuh warna, sarat cerita yang luar biasa.
Benar apa yang dikatakan Cleopatra, “Cinta itu tidak membuat bumi berputar, akan tetapi cinta membuat perputaran tersebut menjadi lebih bermakna.” Tentunya ungkapan ini dilihat dari perspektif manusia. Sebab perputaran bumi pun terjadi karena adanya cinta. Cinta siapa? Tentunya cinta dan kasih sayang Allah SWT.
Mari kita menukik lebih dalam lagi. Secara biologis, cinta dan kasih sayang yang ada dalam diri manusia dikendalikan oleh senyawa-senyawa kimia tertentu. Senyawa-senyawa ini merupakan bagian dari sistem hormonal tubuh. Dengan kata lain, cinta adalah “permainan” hormon-hormon atau senyawa kimia tertentu. Inilah mekanisme canggih yang Allah SWT. ciptakan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.
Seperti apa prosesnya? Kita lihat salah satu contoh, yaitu cinta kepada lawan jenis. Dilihat dari sistem kerja tubuh manusia, jatuh cinta alias kasmaran bukanlah sebuah proses sederhana. Banyak sistem canggih yang terlibat di dalamnya. Sejatinya, dalam diri orang yang tengah kasmaran mengalir senyawa-senyawa kimia tertentu.
BACA JUGA: Belajar Ditolak Cinta dari Sayyid Quthb
Rangsangan yang datang dari luar, entah itu bau tubuh sang kekasih (melalui feromon), tatapan mata, untaian kata-kata, hingga postur tubuh yang terindra, akan merangsang otak untuk memproduksi sejumlah senyawa kimia lalu menjalarkannya ke sistem saraf melalui peredaran darah.
Tak heran jika orang yang tengah kasmaran, secara fisik dan psikologis mengalami perubahan drastis, muka memerah, salah tingkah, hilang konsentrasi, sulit berfikir logis, jantung berdebar, nafas tidak beraturan, terlena, keringatan, curi-curi pandang, tersenyum malu dan sebagainya. []
THE SECRET of MOTHER
ORGANELA CINTA
Rahasia Cinta Seorang Ibu
By: Tauhid Nur Azhar
Eman Sulaiman