• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Baghdad, Baitul Hikmah dan Tragedi Tartar

Oleh Saad Saefullah
5 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Nabi Palsu, Umair bin Wahb

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

Oleh: Mohammad Ramli
Penulis, Pendidik di Batam
ramrisf@ymail.com

KITA pasti tidak asing dengan kisah negeri 1001 malam yang sangat melegenda yaitu Baghdad. Baghdad adalah ibu kota Irak dan merupakan kota terbesar ke dua di Asia Barat Daya setelah Teheran.

Kekhalifahan Abbasiyah telah menjadikan Baghdad sebagai ibu kota kekhalifahan yang sebelumnya pada masa kehalifahan Umayyah berada di Damaskus.

Islam masuk ke Baghdad dibawa oleh Sa’ad bin Abi Waqash yang diutus oleh Umar bin Khattab. Penduduk Baghdad menerima agama Islam dengan sangat baik hingga dipeluk oleh mayoritas masyakat Baghdad.

ArtikelTerkait

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

Baghdad dan Cahaya Peradaban

Baghdad merupakan simbol kejayaan sebuah peradaban, kota yang menjadi saksi keemasan Islam. Kota ini dibangun oleh Abu Ja’far al-Mansur, khalifah Abbasiyah kedua, sekitar 136 H. Sejak itulah, kota ini memainkan peranan penting dalam peradaban Islam dan Arab.

Sepanjang sejarah kekhalifahan Abbasiyah dan Baghdad sebagai pusat peradaban, tercatat 37 khalifah yang pernah berkuasa secara turun temurun. Dinamakan dinasti Abbasiyah karena didirikan oleh oleh Abu Al-Abbas keturunan Al-Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Nama lengkapnya adalah Abdullah As-Saffah Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al Abbas.

BACA JUGA: Detik-detik Wafatnya Sultan Abdul Hamid II

Keindahan dan kemegahan Baghdad menunjukkan kehebatan dinasti Abbasiyah. Dibangun istana khalifah yang megah bernama Al-Qasr Az-Zahabi (Istana Emas), dan untuk mempertegas keislamannya disamping istana dibangun masjid Jami’ Al-Mansur yang berukuran 100×100 m. Kubahnya menjulang tinggi ke langit setinggi 130 kaki.

Kota Baghdad dilengkapi bangunan pengawal istana, polisi, tempat tinggal khalifah, pasar dan pusat perbelanjaan. Untuk menuju pusat kota Baghdad, para pengunjung bisa melalui empat gerbang, barat daya (gerbang kufah) barat laut (gerbang Syam) tenggara (Basrah) dan di timur laut ada gerbang Khurasan. Disetiap gerbang terdapat menara pengawas dan tempat istirahat yang dihiasi ukiran-ukiran nan indah. Sebelum tutup usia, al-mansur juga sempat membangun istana ar-rufasah. Sebagai pendiri Baghdad khalifah menyebutnya sebagai madinah as-salam(kota perdamaian).

Baghdad menjelma menjadi kota metropolitan, kian elok dipandang. Sarana ibadah, pendidikan, penelitian, kesehatan, perdagangan dan bisnis bermunculan. Baghdad pun saat itu menjadi pusat peradaban. Pendidikan, ilmu pengetahuan, perdangan, ekonomi dan poilitik.

Kota baghdad mencapai puncak kejayaannya pada era pemerintahan kekhalifahan Harun Ar-Rasyid (170 – 193 H) dan anaknya Khalifah Al-Ma’mun (198 – 218 H). Baghdad semakin masyhur, ilmu pengetahuan berkembang begitu pesat, semarak dengan aktivitas keilmuan, bisnis dan pusat kekuasaan. Dan Baghdad merupakan kota yang tidak ada tandingannya saat itu.

Dalam capital cities of Arab Islam, Philip K. Hitti menyebut Baghdad sebagai kota intelektual. Sebab, dari kota inilah lahir banyak intelektual muslim agung yang mengembangkan ilmu pengetahuan, kedokteran, kimia, fisika, biologi, matematika, astronomi, astrologi, farmakologi, geografi, filsafat, sastra, seni, tafsir, hadits, fiqih, theologi, bahasa dan tasawwuf. Inilah masa kekayaan ilmu yang pernah diraih umat Islam saat itu, sangat menakjubkan dan luar biasa.

Advertisements

Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma’mun kota ini memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan kitab-kitab ilmu pengetahuan yaitu BAITUL HIKMAH. Ilmu Tafsir berkembang pesat yang masyhur salah satunya adalah jami’ al-bayan fi Tafsir al-Qur’an terdiri dari 30 Juz yang dikarang oleh Ibnu Jarir At-Thabari.

Dalam bidang ilmu Hadits, masa dinasti Abbasiyah telah melahirkan banyak ulama perawi hadits yang sangat terkenal diantaranya ­al-aimmah al-sittah (imam yang enam), yaitu Imam Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud tirmidzi dan Nasa’i.

Perkembangan Fiqih masa itu sangat berkembang pesat sehingga muncul ulama-ulama yang terkemuka, seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad. Sehingga hampir semua Umat Islam mengenal mereka dan bermzhab kepada mereka.

Beberapa ulama dalam bidang Tasawwuf dan sejarah juga telah berkembang pesat saat itu, seperti Ibnu Khaldun, Imam Al-Ghazali. Tidak ketinggalan Ilmu sastra dengan tokohnya, Ibnu Muqaffa, Imam Sibawayhi, Abu Nawas, Ibnu Rumy. Dalam bidang kedokteran ada A-rrazi, Ibnu Sina, Ibnu Saha. Lalu ada Al-khawarizmi, Wabu Wafa dalam bidang matematika. Al-Biruni (Astronomi) dan masih banyak lagi.

Imam As-Syuthi dalam kitabnya Tarikh Khulafa’meyebutkan pada setiap 1 masa kekhalifahan pada masa Abbasiyah, setidaknya ada ratusan ulama yang meninggal. Ini sebagai masa yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan sulit untuk bisa diulang kembali.

Baitul Hikmah Menangis

Setelah hampir 6 abad berkuasa, dinasti Abbasiyah secara perlahan mulai meluntur, pertentangan dan friksi yang terjadi kalangan umat Islam mulai menguat. Cerita kebesaran dan keagungannya berakhir dengan tragis setelah Baghdad luluh-lantak dihancurkan bangsa mongol pimpinan Hulaghu Khan pada tahun 1258 M.

Tentara Mongol menyembelih seluruh penduduk dan menyapu Baghdad bersih dari permukaan bumi. dihancurkanlah segala macam peradaban dan pusaka yang telah dibuat beratus-rastus tahun lamanya. Diangkut kitab-kitab yang telah dikarang oleh ahli ilmu pengetahuan bertahun-tahun lalu dihanyutkan ke dalam sungai Tigris sehingga berubah menjadi hitam lantaran tinta yang larut. Prof.Dr.Musyrifah Sunanto (Sejarah Islam Klasik, Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam.Hal. 179)

Diperkirakan, orang-orang Tartar telah membawa kitab-kitab bernilai ini ke ibu kota Mongol untuk dimanfaatkan. Padahal mereka waktu itu masih dalam terbelakang dalam hal peradaban. Namun, orang-orang tartar sendiri dikenal suka menghancurkan, tidak suka membaca dan tidak ingin belajar hidup hanya untuk memuaskan nafsu syahwat dan kemikmatan semata.

BACA JUGA: Catatan Uyghur (1): 10 Suku Muslim di Cina

Orang-orang Tartar melemparkan peninggalan Islam ke sungai Tigris sehingga warna air sungai itu berubah menjadi hitam. Bahkan ada yang mengatakan pasukan Tartar menyebrangi sungai diatas jilid-jilid buku yang besar dari tepi sungai ke tepi yang lain. Ini puncak kejahatan yang melanggar hak kemanusiaan. (Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia, Prof. Dr.Raghib As-Sirjani. Hal. 249-250)

Hal yang sama diungkapkan oleh Prof. Dr. Ahmad Salabi, bahwa sesudah bangsa Tartar memasuki Baghdad dan khalifah terakhir dari kerajaan Bani Abbas yaitu Al-Mu’tashim, dibunuh oleh Hulaghu Khan dan kota Baghdad diruntuhkannya maka lenyap dan hancurlah Baitul Hikmah itu. (Tarikh At-Tarbiyah Al-Islamiyah, hal. 173).

Tentang tregedi Baghdad dan Kaum Tartar, Al-Muwaffaq berkata mengenai orang-orang Tartar ini, “Jika kita berbicara mengenai orang-orang Tartar, maka kita seakan-akan membicarakan satu masalah yang menelan masalah yang lain, membicarakan satu kabar menyita habis kabar yang lain, membicarakan sejarah yang seakan menghapus sejarah yang lain, membicarakan satu bencana yang membuat bencana lain terasa kecil, satu kejahatan memenuhi selauruh penjuru dunia.” (Imam As-Suyuti dalam Kitabnya “Tarikh Khulafa’, hal. 546-547)

Allahu Ta’ala A’lam. []

Bahan bacaan:
1. Tarikh Khulafa, Imam As-Suythi
2. Tarikh At-tarbiyah, Prof. Ahmad Syalabi
3. Sejarah Peradaban Islam terlengkap, Abdul Syukur Al-Azizi
4. Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, Prof. Raghib As-Sirjani
5. Sejarah Islam Klasik, Prof. Dr. Musyrifah Sunanto

Tags: BaghdadBaitul HikmahTragedi Tartar
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Runtuhnya Peradaban Akibat Aurat dan Syahwat

Next Post

7 Cara Membangun Kebiasaan Hemat dalam Keseharian

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Presiden Soekarno

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

30 Maret 2025
Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

28 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Yahudi

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia

Cara Mengatasi Insomnia, Setengah Jam InsyaAllah Langsung Segera Tidur!

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

Makanan Pencegah Flu, Keistimewaan Buah-buahan di Surga, Buah-buahan, Buah-buahan

Buah-buahan yang Bagus untuk Dikonsumsi setelah Makan

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

percaya diri, malaikat, Tipe Karyawan Teladan, Kuisioner Loyalitas Karyawan

Kuisioner Loyalitas Karyawan pada Tempat Kerja

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Kini Sudah Punah

Oleh Haura Nurbani
7 Mei 2025
0
Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi

Berikut adalah daftar pekerjaan bergaji tinggi yang kini hilang atau hampir punah karena kemajuan teknologi, perubahan ekonomi, atau pergeseran gaya...

Lihat LebihDetails

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.