PALESTINA—Warga Jalur Gaza dilaporkan kembali terancam krisis listrik parah. Pasalnya, donasi bahan bakar minyak dari Qatar untuk membangkitkan listrik Gaza akan habis dalam beberapa hari ke depan, PIC melaporkan pada Selasa (3/4/2017).
Dalam keterangan pers-nya, pejabat Badan Urusan Energi Gaza mengatakan pihaknya berada dalam kondisi tidak ada pembebasan pajak untuk bahan bakar. Karena itu, pihaknya mengalami kesulitan besar untuk menjamin ketersediaan bahan bakar untuk pembangkit listrik bagi warga Gaza.
Dalam kaitan ini, ia meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan tanggung jawabnya dan tidak mengizinkan terjadinya krisis listrik di Gaza.
Sebelumnya, Ketua Komite Rehabilitasi Gaza, Dubes Qatar untuk Palestina, Muhamad Imadi mengumumkan negaranya telah memberikan donasi untuk pembangkit listrik Gaza senilai 12 juta dollar. Dana bantuan ini untuk membekali pembangkit listrik di Gaza selama tiga bulan ke depan, guna meringankan penderitaan rakyat Gaza.
Sejak lama Gaza menderita kelangkaan bahan bakar untuk mengoperasikan pembangkit listriknya. Sehingga listrik di Gaza hanya menyala selama 6 – 8 jam saja perharinya.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir listrik mati total sepanjang hari. Gaza membutuhkan 500 hingga 600 megawatt untuk pembangkit listrik di musim dingin, sementara ketersediaan listrik hanya 157 megwatt saja. []