MUSLIMAH, suka pakai kosmetik untuk mempercantik diri? Pastikan produk dan bahan kosmetik yang kamu gunakan itu halal. Kenapa? Sebab, kita harus waspada dalam memilih produk perawatan kulit dan kosmetik. Tanpa disadari, 60% kandungan produk kosmetik, terutama skincare, akan diserap kulit dan masuk ke pembuluh darah. Terbayang dong jika skincare atau kosmetik itu mengandung bahan yang tidak halal.
Menurut Nanung Danar Dono, seorang dosen Universitas Negeri di Yogyakarta yang mendapatkan gelar PhD dari universitas Glasgow, Inggris, sebagaimana disebutkan dari buku Cantiknya tuh di Sini! karya Belda Eldit Janitra. terdapat titik kritis kehalalan pada kosmetik yang berbentuk bedak (serbuk), lotion (cair), konsistensi gel, dan bentuk padat yang digunakan di seluruh tubuh.
BACA JUGA: 5 Kosmetik Halal yang telah Disertifikasi MUI
Makanya, penting bagi seorang muslimah untuk memastikan kehalalan produk kecantikan atau kosmetik yang digunakannya.
Nah, berikut beberapa bahan kosmetik yang perlu dicek terlebih dahulu kehalalannya:
1 Bahan kosmetik: Kolagen dan elastin
Kolagen adalah sejenis protein jaringan ikat yang liat dan bening kekuning-kuningan. Jika terkena panas, kolagen akan mengental seperti lem. Bahan ini sangat baik untuk proses pertumbuhan sel atau jaringan (regenerasi).
Dalam produk kosmetik, kolagen berfungsi untuk peremajaan kulit, proses regenerasi sel, menjaga kelenturan kulit, dan mencegah keriput.
Kolagen ini dihasilkan dari sapi atau babi. Makanya, muslimah harus hati-hati dalam menggunakan produk berbahan ini. Pastikan dulu bahwa kolagen atau elastin tersebut bukan berasal dari hewan yang diharamkan.
2 Bahan kosmetik: Ekstrak plasenta
Kosmetik berbahan plasenta sangat signifikan untuk mencegah penuaan kulit, meremajakan kulit, mengatasi keriput, menghaluskan dan melebutkan kulit, dan membuatnya nampak lebih segar seperti kulit bayi.
Plasenta memang merupakan organ tubuh yang berkembang pada saat manusia atau hewan mengandung (hamil). Hasil penelitaian menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung dalam plasenta efektif untuk merawat dan mempertahankan kesegaran kulit.
Di beberapa negara, kolagen dan plasenta manusia bahkan digunakan dan dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik. Ini tentu saja haram jika digunakan oleh muslim. Sayangnya, kandungan plasenta dalam kosmetik kerap disamarkan dengan penggunaan nama protein pada kemasan produk. Makanya, muslimah harus benar-benar cermat dalam memilih produk kecantikan, ya.
BACA JUGA: Bagaimana Memastikan Produk Kosmetik yang Halal? Ini Tipsnya dari MUA Mira Agile
3 Bahan kosmetik: Cairan amnion
Amniotic liquid atau cairan amnion adalah cairan ketuban yang berada di sekitar janin dalam kandungan. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung janin dari benturan. Pada saat persalinan, cairan ini berfungsi sebagai buffer juga lubricant (pelicin) sehingga memudahkan janin keluar dari rahim.
Sementara itu, fungsi cairan amnion dalam produk kosmetik kurang lebih sama seperti kolagen dan plasenta. Namun, penggunaannya terbatas pada pelembab, lotion rambut, sampo, serta produk perawatan kulit dan kepala.
Sebagai muslimah, jika mendapati produk berabahan cairan amnion ini, kita harus tahu dari mana asalnya. Jika cairan tersebut berasal dari hewan yang diharamkan atau bahkan berasal dari ketuban manusia, maka produk tersebut tidak boleh digunakan.
4 Bahan kosmetik: Lemak
Lemak dan turunanya, terutama gliserin, banyak digunakan sebagai bahan baku pembuat kosmetik seperti lipstik, sabun mandi, krim, lotion, dan lain-lain. Bahan ini diyakin mampu menghaluskan kulit.
Jika lemak tersebut berasal dari hewan yang halal, produknya tentu boleh digunakan. Namun, jika sebaliknya,maka muslimah harus menghindarinya.
BACA JUGA: Muslimah, Ini 8 Syarat Penggunaan Kosmetik Sesuai Syariat
5 Bahan kosmetik: Vitamin
Vitamain juga banyak digunakan dalam produk kosmetik, baik vitamin A, B1, B3, B6, B12, D, E, dan K. Viatamin dianggap mampu menyuplai kebutuhan gizi bagi kulit.
Namun menurut Stanley R. Milstein, PhD, vitamin-vitamin tersebut memiliki sifat tidak stabil. Maka, untuk menstabilkannya harus digunakan bahan pelapis tertentu (coated agent). Nah, bahan penstabil yang umumnya dipakai dalam produk kosmetik ini adalah gelatin, karagen, gum, atau pati termodifikasi.
Bahan-bahan inilah yang harus diperhatikan dan dipastikan sumbernya. Apakah berasal dari hewan yang halal atau haram.
6 Bahan kosmetik: Asam Alfa Hidroksi
Asam Alfa Hidroksi (AHA) adalah senyawa kimia yang sangat berguna untuk mengurangi keriput dan memperbaiki tekstur kulit. Penggunaan AHA akan membuat kulit terasa halus, kenyal, dan glowing.
Senyawa AHA ini banyak macamnya. Salah satu yang digunakan dalam produk kosmetik adalah asam laktat (Lactic acid). Dalam pembuatannya, senyawa ini menggunakan media yang berasal dari hewan. Nah, inilah yang harus dipastikan kehalalannya.
BACA JUGA: Sukses sebagai Influencer, 4 Hijaber Dunia Ini Punya Brand Kosmetik Halal Sendiri
7 Bahan kosmetik: Hormon
Demi mendapatkan hasil yang memuasakan, produk kosmetik juga memanfaatkan hormon sebagai bahan tambahan. Hormon yang ditambahkan itu seperti hormon estrogen, ekstrak timus, maupun hormon melantonin. Biasanya semua itu berasal dari hewan atau disebut animal origin hormone. Oleh karena itu, perlu dipastikan apakah hewan tersebut halal atau haram? []