PEMERINTAH Myanmar mengatakan hari Kamis kemarin waktu setempat (14/06/2018) bahwa Aung San Suu Kyi dan utusan PBB membahas perkembangan negara bagian Rakhine barat, di mana tindakan brutal militer negara tersebut telah memaksa hampir satu juta Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh selama beberapa bulan terakhir ini.
BACA JUGA: Satu Bulan Krisis, Muslim Rohingya di Bangladesh Makin Bertambah
Menurut pernyataan PBB, Utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Christine Schraner Burgener, tiba di negara itu Selasa pekan ini. Dia akan bertemu dengan pihak berwenang Myanmar, pemimpin organisasi bersenjata etnis, kelompok masyarakat sipil dan pemimpin agama, dan diplomat untuk membahas masalah seperti krisis Rakhine, proses perdamaian, proses demokratisasi, dan masalah hak asasi manusia.
Suu Kyi dan Burgener bertemu hari Kamis di ibukota negara Nay Pyi Taw.
Selama pertemuan itu, mereka saling bertukar pandangan tentang kerja sama antara negara dan PBB dalam mengatasi tantangan yang dihadapi Myanmar, termasuk krisis Rohingya.
“Suu Kyi menekankan perlunya Utusan Khusus PBB tersebut untuk mencoba mengetahui situasi dasar dan kerumitannya secara obyektif,” ungkap pihak pemerintah Myanmar.
BACA JUGA: Bertemu Aung San Suu Kyi di Myanmar, Ini Kata Din Syamsuddin
Burgener pada kunjungan pertamanya itu bermaksud untuk bekerja sama dengan pemerintah Myanmar, dan meningkatkan kerjasama dengan PBB dengan cara yang konstruktif untuk mengatasi masalah negara Rakhine dan untuk memberikan bantuan kepada komunitas Muslim Rohingya dan Rakhine lebih dekat. []
SUMBER: WORLD BULLETIN