Oleh: Muhammad Daud Farma
ulviyeturk94@gmail.com
BAHASA Arab adalah bahasa kedua internasional yang dianjurkan untuk dipelajari setiap negera, jika di suatu negara tak mampu menguasai atau sekadar paham pun tidak dengan bahasa Arab, maka negara itu akan jauh dari peradaban.
Dasar-dasar ilmu itu banyak yang berawal dari tulisan Arab yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa inggris yang kita kenal sebagai bahasa modern. Bahasa Arab adalah bahasa al-quran, bahasa para nabi, sahabat dan para ulama. Bahasa Arab adalah bahasa ahli surga, bahasa para bidadara dan bidadari. Bahasa Arab sudah tak asing lagi di telinga para pelajar, terutama yang pernah makan minum dan hidup di pondok.
Adapun mereka yang sekolah umum juga sedikit banyaknya pernah mendengar satu atau dua kosa-kata bahasa ahli surga ini. Seperti; Ana atau Ane: kata ganti untuk saya. Anta: kata ganti untuk kamu. Sabbuuratun: papan tulis. Madrasatun: rumah sekolah. Qalamun: pena. Maktabun: meja. Kurraasatun: buku tulis dan kosa-kata sehari-hari atau benda-benda yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Berarti, sudah tidak asing di telinga lagi bukan?.
Belajar bahasa Arab itu tidak jauh bedanya dengan mempelajari bahasa asing lainnya. Modal pertama yang harus Anda kuasai adalah suka ataupun cinta. Sukai dulu dan cintai dulu, maka bahasa Arab pun akan membalas cintamu, Andaakan berbicara dengan kosa-kata para bidadara dan bidadari. Senang bukan bisa bicara dengan orang lain dengan menggunakan bahasa ahli surga? Kalau aku sih senang banget.
Setelah modal suka itu Anda kuasai, maka beralih ke tahap umum. Yaitu: membaca, mendengar, menulis dan mengungkapkannya atau berbicara. Yang kita kenal dengan-reading-listening-writing and talking atau speaking.
Mulailah banyak-banyak membaca, banyak-banyak mendengar, banyak-banyak menuliskannya, dan jangan malu untuk memakainya pada saat berbicara atau monolog. Bacalah tulisan yang berbau Arab, terutama al-quran, seringlah mendengarkan percakapan via earphone atau teman-teman yang suka ngobrol memakai bahasa Arab, siaran radio atau televisi, mendengarkan lagu-lagu yang liriknya memakai bahasa Arab, seperti: Maherzain, Hamud Khuder, Hamzah Namira, Syaikh Misyary Rasyid dan lainnya.
Setelah banyak membaca dan mendengar, cobalah untuk menuliskan sebagian yang kita baca dan yang kita dengar, agar tetap melekat dan tak mudah lupa. Sebab sebagaimana yang sering kita dengar dari ‘alim ulama bahwa, “Ilmu itu adalah buruan dan tulisan adalah pengikatnya, ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.”
Nah setelah membaca, mendengar dan menulis, sekarang cobalah mengungkapkannya, memakainya atau mempraktikkannya dengan teman bicara atau ngobrol sendiri. Misalkan tadi ketika kita membaca dan mendengar kita sering menemukan kosa-kata baru, seperti: Qaranfulun: adalah nama tumbuhan yang harum semerbak. Daunnya kuat dan batangnya tipis, ketika batangnya bergoyang maka seakan-akan ia mengikuti apa yang kauucapkan, seakan ia memang bergerak dan berbicara.
Nah sekarang mari kita tuliskan kalimat ‘qaranful’ tadi ke dalam jumlah mufidah ‘jumlah yang complete’. Misalkan: Syamamtuha azkaa minal qaranfuli-ini adalah salahsatu potongan syi’ir yang dibacakan Ashmu’i di depan Abu Ja’far Al-Manshur, dengan judul syi’ir, “Shautu As-Shafiiri Al-Bulbuli.” Yang ketika itu diadakan sayembara untuk para penyair dan Ashmu’i lah penakluknya. Kalau tak punya teman bicara, maka cukup bicara secara monolog saja dan sering mengulanginya hingga bisa menghafalnya.
Maka nilai plusnya ialah: Anda pandai membacanya, mengetahui harakat atau barisannya, tahu menuliskannya, tahu maknanya dan pandai pula mengucapkannya. Wah, hebat nian bukan? Sekarang Andasudah tak segan lagi berbicara dengan ahlinya, orang Arab. Selamat mengamalkannya, Kawan. Ini adalah cara paling dasar untuk menaklukkan bahasa Arab. Teknik penaklukkan selanjutnya akan kita rincikan secara jelas, singkat, padat dan tepat, biidznillah.
Banyak lagi cara untuk menaklukkannya, jika Andasudah sampai pada tahap Qawaa’id: kaidah-kaidah, maka bahasa Arabmu sudah tak diragukan lagi. Belajar bahasa Arab itu tidak jauh bedanya dengan mempelajari bahasa asing lainnya, bahkan bahasa yang paling sulit di dunia ini bukannlah bahasa Arab, tapi adalah bahasa Jerman. Salah seorang penulis terkenal mengakui itu. Bahasa Jerman saja pun bisa dipelajari hanya dalam satu bulan pada umumnya, bahasa Arab? Ah, sudahlah, nanti Kau kan tahu sendiri seberapa lama.
-Hayya nata’allam hatta nafham wa natakallam. -mari-belajar-hingga-kita-paham-dan-berbicara- []