BAHAYA dari sifat marah merupakan salah satu perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Orang yang tidak bisa menahan amarahnya termasuk orang yang rugi. Begitupun sebaliknya, orang yang menahan amarahnya akan mendapat banyak keutamaan.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Jangan marah, makan surga bagimu” (HR. Ath-Tirmidzi).
BACA JUGA: Menyikapi Rasa Marah Sesuai Tuntunan Islam
Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Al Qur’an dan hadits menganjurkan umat Islam untuk senantiasa menahan marah.
Allah SWT berfirman :
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 133-134)
Dalam haditsnya Rasulullah ﷺ menyampaikan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: “لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi ﷺ yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Bahaya yang timbul akibat marah yang berlebihan dan tidak terkendali banyak memberikan dampak negatif bagi orang suka marah senantiasa merusak.
Pertumpahan darah sering terjadi, dendam, peperangan yang tiada henti bahkan sampai permusuhan yang berujung pembunuhan menyebabkan ketidakstabilan kehidupan manusia sehingga kehidupan akan terasa hampa.
BACA JUGA: Hilangkan Marah, Ini Doanya
Berikut Empat Bahaya dari Sifat Marah yang Harus Diketahui:
1 Bahaya dari Sifat Marah: Menemui Kesulitan Hidup
Allah SWT berfirman:
وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَا ضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَا دٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”” (QS. Al-Anbiya [21]: 87)
Pada ayat ini Allah menceritakan Nabi Yunus yang diutus kepada penduduk Ninawa (sebuah kota di Mosul, Irak). Mereka menolak keras dakwah Nabi Yunus sehingga ia sempat marah kepada kaumnya. Penting dikemukakan di sini bahwa marah Nabi Yunus As hanya sampai pada taraf hijrah/meninggalkan dan berpisah dengan kaumnya.
Akibat kemarahannya itu, ia menemui kesulitan hidup, yakni ‘terpenjara’ dalam perut ikan untuk beberapa waktu lamanya. Begitu pula kaumnya ditimpa bencana. Tetapi, pada akhirnya baik Nabi Yunus maupun kaumnya sama-sama diselamatkan Allah karena sama-sama menyadari kesalahannya.
2 Bahaya dari Sifat Marah: Tidak Memperoleh Keuntungan (Kebajikan) Apa Pun, Malah Kerugian yang Besar Yang Akan Dideritanya
Allah SWT berfirman:
وَرَدَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَا لُوْا خَيْرًا ۗ وَكَفَى اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ الْقِتَا لَ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ قَوِيًّا عَزِيْزًا
“Dan Allah menghalau orang-orang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, karena mereka (juga) tidak memperoleh keuntungan apa pun. Cukuplah Allah (yang menolong) menghindarkan orang-orang mukmin dalam peperangan. Dan Allah Maha Kuat, Maha Perkasa.” (QS. Al-Ahzab [33]: 25)
Allah menegaskan bahwa kemarahan dan kebencian orang-orang kafir atas kaum mukmin tidak menghasilkan kesuksesan (kebaikan) apa pun. Pasukan kafirin dikalahkan Allah melalui angin (badai) dan pasukan tak terlihat (malaikat).
3 Bahaya dari Sifat Marah: Dapat Terjerumus Kedalam Maksiat
Amarah banyak menimbulkan kesalahan serta membuat seseorang terjerumus kedalam berbagai kemaksiatan dan keburukan. Akibatnya ia akan memperoleh azab yang berat di dunia dan di akhirat.
Allah SWT berfirman:
عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖۤ اَحَدًا
“Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu.” (QS. Al-Jinn [72]: 26)
4 Bahaya dari Sifat Marah: Murka dan Laknat Allah SWT
مَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآ ؤُهٗ جَهَـنَّمُ خَا لِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَ عَدَّ لَهٗ عَذَا بًا عَظِيْمًا
“Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah Neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 93).[]
SUMBER: ID DICTIO.COM