IKHLAS adalah syarat utama suatu amalan diterima di sisi Allah. Tanpanya, amalan seseorang akan sia-sia belaka. Namun setan tidak henti-hentinya memalingkan manusia, menjauhkan mereka dari keikhlasan. Salah satunya adalah melalui pintu riya’ yang banyak tidak disadari setiap hamba.
Dahulu, para sahabat Nabi saja, yang merupakan generasi utama umat ini dikhawatirkan terjangkiti riya’, lalu bagaimana dengan kita?
Rasuulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah peringatkan para sahabat soal masalah riya’. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil.”
BACA JUGA: 2 Perbedaan Puasa Syirik
Para sahabat pun bertanya,”Wahai Rasuulullaah, apakah syirik kecil itu?”
Beliau menjawab, “riya’.” (HR. Ahmad, Shahih).
Apa itu Riya’?
“Menampakkan ketaatan agar dilihat manusia dan menuai pujian darinya”, inilah definisi dari riya’. Cukuplah seseorang dikatakan telah berlaku riya’ jika memenuhi kedua syarat berikut: 1) yang ditampakkan adalah amalan ibadah, dan 2) bertujuan agar dilihat dan dipuji manusia.
Pembagian Riya’ Berdasarkan Hukumnya
Riya’ jika ditinjau dari hukumnya dibagi menjadi dua, yaitu syirkun akbar dan syirkun asghar.
Syirkun Akbar (syirik besar)
Riya’ dapat dihukumi syirik besar apabila seseorang meniatkan seluruh amalannya semata-mata untuk dilihat dan dipuji manusia tanpa sedikitpun terbesit niat untuk meraih keridhoan Allah ‘Azza wa Jalla.
Tidak tanggung-tanggung, seluruh amal ibadah yang terkontaminasi riya’ bisa menyeret pelakunya pada syirik besar. Dosa besar nomor wahid yang pelakunya tidak akan diampuni oleh Allah sampai ia bertaubat.
BACA JUGA: Berkeyakinan Sial, Termasuk Syirik?
Sebagaimana dalam surah An-Nisaa’ ayat 48, yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (akbar) dan Dia mengampuni dosa di bawah tingkatan (syirik akbar) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.
Syirkun Asghar (Syirik Kecil)
Riya’ dihukumi syirik kecil apabila menjangkiti sebagian amal-amal ibadah yang dilakukan seorang mukmin. Lihatlah, orang-orang mukmin amat rentan akan syirik jenis ini. Jadi, tak ada celah untuk kita terlena dan merasa telah aman dari kesyirikan! []
SUMBER: MUSLIMAH.OR.ID