Oleh : Novia Roziah
Blogger, pemerhati remaja
SIAPA yang tidak kenal dengan youtuber muda Atta Halilintar? Pasti semua mengenalnya. Baik kalangan tua maupun muda terhipnotis oleh konten-konten yang Atta bawa. Setiap kali Atta mengupload video, langsung menjadi viral. Tak pelak, para remaja menjadikan Atta Halilintar sebagai role model mereka.
Tapi, ada hal penting yang sering dilupakan kalangan pemuda. Mereka sering terbawa arus viral dan tren sehingga tidak memiliki arah dan tujuan hidup yang jelas. Di dalam benaknya, selama banyak yang men-share, me-like dan mensubscribe akun –akun mereka, seolah itu adalah legitimasi akan semua tindakannya.
BACA JUGA: Media Sosial vis a vis Ketenangan Jiwa
Seperti beberapa waktu lalu sempat beredar video social experiment di kalangan remaja muslim Indonesia. Dalam video tersebut diajukan pertanyaan tentang siapa youtuber yang mereka kenal, tentang penyanyi Kpop yang sedang digandrungi. Dengan mudahnya, remaja kita menyebutkan nama-nama dan daftar idolanya tersebut. Namun, yang membuat netizen mengelus dada adalah, ketika ditanya tentang rukun iman dan rukun Islam, hampir semua responden terbata-bata menjawabnya.
Dari sini, kita bisa mengambil pelajaran penting. Bahwa, jika salah dalam menggunakan sosial media bisa berakibat fatal. Bahaya yang lambat tapi pasti terjadi adalah semakin menjauhkan kalangan muda dari tuntunan agama. Hal ini, diperparah dengan kondisi lingkungan yang juga jauh dari nuansa ketaatan.
Meski banyak anak-anak remaja yang kecanduan gadget, masyarakat belum begitu aware untuk saling mengingatkan. Budaya individualis masih begitu kental. Selama itu bukan keluarganya, atau kenalannya mereka tidak perduli dengan perilaku negatif yang dilakukan remaja karena pengaruh sosial media
Seharusnya, masyarakat Indonesia yang mayoritasnya Muslim, minimal memahami salah satu firman Allah dalam QS Ali Imran 104 ,yang artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Dalam ayat di atas jelas disebutkan perintah untuk ber amar ma’ruf nahi munkar. Aktivitas itu adalah aktivitas saling menasihati dan saling mengingatkan.
Kehidupan saling menasihati dan mengingatkan dalam ketaatan kepada Rabb pencipta manusia, memang terasa sulit untuk diwujudkan saat ini.
BACA JUGA: Pakar: Remaja Saat Ini Rentan Diperdaya Informasi dari Media Sosial
Dalam Islam, sosial media akan digunakan sebagai alat untuk mempermudah kaum muslimin, termasuk generasi mudanya untuk memperoleh akses tercepat dalam belajar.
Islam akan memberantas konten yang berbahaya bagi perkembangan aqidah masyarakatnya dan meminimalisir penyalahgunaan sosial media, bukan semata untuk meraup keuntungan. Tapi, lebih jauh sosial media digunakan sebagai sarana untuk mendekatkan masyarakat kepada Sang Pencipta. Wallahu a’lam bisshowab. []
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.