YANG menjadi pertanyaan adalah mengapa ketika kita melakukan ketaatan, kita selalu merasa tidak nyaman? Kita merasa tidak betah. Bahkan umumnya kita berfikir bagaimana agar ibadah itu segera selesai.
Bukankah taat itu nikmat?
Shalat itu menenangkan?
Ibadah itu rasanya lezat?
Tapi mengapa seolah menjadi beban yang sangat berat bagi kita? Jawabannya adalah karena hati kita sedang sakit.
BACA JUGA:Â 1000 Bulan Ibadah Pada Allah
Sebagaimana ketika fisik kita sedang sakit, semua terasa pahit, meskipun sejatinya itu nikmat.
Orang sakit diberi makanan selezat apapun, tidak akan bisa dia nikmati. Karena semua terasa pahit.
Bagi orang sehat, mandi dengan air itu menyegarkan, tapi bagi orang sakit, itu menyiksa dirinya.
Karena dia sakit, sehingga tidak bisa menikmati yang lezat.
BACA JUGA:Â Adakah Ilmu yang Membawa Musibah?
Bagaimana penawarnya?
Ibnul Qoyim menyebutkan teori pengobatan orang sakit. Teori ini berlaku dalam semua tindakan pengobatan orang yang sakit, baik sakit fisik maupun sakit hati.
Kata Ibnul Qoyim,
Menjaga kesehatan berporos pada 3 hal:
[1] Menjaga kekuatan
[2] Perlindungan dari sesutau yang memperparah sakitnya.
[3] Membersihakan sumber penyakit.
Dan para dokter selalu memperhatikan 3 prinsip ini. (Ighatsah al-Lahafan, 1/16).
Hati yang sakit obatilah dengan mendekatkan diri kepada Allah, dan terus dekatkan diri kepada Al-Quran. []
SUMBER: RUMAYSHO