NIAT itu amalan hati. Jika memiliki niat yang baik insya Allah perilaku pun akan terbawa baik, dan akan Allah mudahkan untuk menjadi baik. Namun jika memiliki niat buruk maka bisa saja perilaku kita pun akan terbawa menjadi buruk.
Mengapa begitu? Sebab niat ini bisa diibaratkan sebagai suatu pendorong atau penggerak yang ada dalam diri kita. Karena tanpa niat, tidak akan ada energi atau dorongan untuk melakukan suatu hal. Niat pun bisa disebut sebagai alasan untuk melakukan suatu hal. Niat pun terbagi menjadi niat baik dan niat buruk.
Jika memiliki niat yang baik maka akan menciptakan suatu perilaku yang baik, begitupun sebaliknya.
Niat baik yaitu alasan untuk melakukan suatu hal yang tujuannya memang sudah baik, seperti beribadah dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, bekerja untuk menafkahi kehidupan keluarga, mencari ilmu untuk keluar dari jurang kebodohan.
Adapun niat buruk, yaitu alasan untuk melakukan suatu hal yang ternyata memberikan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain. Seperti memiliki niat untuk mencelakai orang lain karena dendam.
Ingatlah selalu hadits Rasul ini:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِاانِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِإٍ مَانَوَى
“Sesungguhnya amalan itu bergantung pada niatnya, dan sesungguhnya seseorang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Dalam hadits tersebut, harusnya kita sadar bahwa segala hal yang kita niatkan pasti akan ada balasannya mau itu niat baik ataupun buruk. Jika memiliki niat yang baik, maka akan mendapatkan balasan yang baik, begitu pun sebaliknya. Maka berhati-hatilah dalam berniat.
Jika memiliki niat yang buruk, lalu bagaimana caranya untuk meluruskan niat tersebut untuk menjadi baik? Caranya cukup tanamkan dalam hati untuk berniat baik, yakinkan hati bahwa kita bisa melakukan niat baik tersebut, juga luruskan prosesnya.
Jika memiliki niat yang baik, Allah pasti selalu membukakan jalan untuk berniat baik tersebut dan yakini hati bahwa Allah akan membukakan selalu. []
Redaktur: Nuryani