BAGI manusia, rumah adalah tempat tinggal. Tempat berteduh dari dinginnya malam dan teriknya panas matahari. Namun jarang ada yang tahu bahwa ternyata, di langit juga ada rumah.
Disebutkan bahwa ada dua rumah yang bertempat di langit. Keduanya bernama Baitul ma’mur, dan Baitul Izzah. Mengenai baitul ma’mur, Allah jadikan tempat ini sebagai sumpahnya di surat at-Thur:
وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ
Demi Baitul Ma’mur. (QS. at-Thur: 4).
Dalam hadits yang sangat panjang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang peristiwa isra’ mi’raj. Dari sahabat Malik bin Sha’sha’ah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan,
BACA JUGA: Langit; Atap Yang Terpelihara
فَأَتَيْنَا السَّمَاءَ السَّابِعَةَ فَأَتَيْتُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَرْحَبًا بِكَ مِنِ ابْنٍ وَنَبِىٍّ، فَرُفِعَ لِي الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ ، فَقَالَ : هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ ، يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ
“Kami mendatangi langit ketujuh. Lalu aku mendatangi Nabi Ibrahim, aku memberi salam kepadanya dan belia menyambut, “Selamat datang putraku, sang Nabi.” Lalu aku melihat Baitul Makmur. Akupun bertanya kepada Jibril. Lalu beliau menjawab,
“Ini adalah Baitul Makmur, setiap hari, tempat ini dikunjungi 70.000 Malaikat untuk melakukan shalat di sana. Setelah mereka kaluar, mereka tidak akan kembali lagi ke tempat ini.” (HR. Bukhari 3207 & Muslim 162).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ فِي السَّمَاءِ السَّابِعَةِ، يَدْخُلُهُ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، ثُمَّ لَا يَعُودُونَ إِلَيْهِ
Baitul ma’mur ada di langit ketujuh, setiap hari dimasuki oleh 70.000 malaikat, dan mereka tidak kembali lagi.. (HR. Ahmad 12558 dan disahihkan Syuaib al-Arnauth).
Baitul Ma’mur adalah Kabahnya para penghuni langit. Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
BACA JUGA: Ingatlah, Langit Tidak Akan Menurunkan Emas
ذاك البيت هو كعبة أهل السماء السابعة ؛ ولهذا وجد إبراهيم الخليل عليه السلام ، مسندا ظهره إلى البيت المعمور ؛ لأنه باني الكعبة الأرضية ، والجزاء من جنس العمل
Baitul makmur itu adalah ka’bah bagi penghuni langit ketujuh. Untuk itu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Nabi Ibrahim ‘alahis salam menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur. Karena beliau yang membangun Ka’bah di bumi, dan balasan sejenis dengan amal. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/428).
Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu Baitul Ma’mur. Allahu A’lam. []
SUMBER: KONSULTASI SYARIAH