AMERIKA—Sekelompok hacker -peretas- yang disebut “The Shadow Brokers,” menawarkan perangkat lunak pengawasan milik National Security Agency (NSA) yang berhasil mereka retas.
“The Shadow Brokers” pada Selasa (30/5/2017) lalu, seperti dilansir World Bulletin, menyatakan akan menjual hasil retasan mereka kepada siapa pun yang mau membayar lebih dari $ 22.000 atau sekitar 293 juta rupiah.
Banyak pihak yang meyakini bahwa serangan cyber WannaCry, juga didalangi oleh The Shadow Broker. Serangan malware tersebut disebut-sebut telah menginfeksi lebih dari 300 ribu computer di seluruh dunia.
WannaCry -serangan “ransomware”- dimana hacker berhasil mematikan ribuan komputer serta file korban dan meminta uang tebusan, diduga dibuat dengan menggunakan program lunak hasil retasan dari NSA.
Dalam sebuah tulisan berbahasa Inggris yang kemudian beredar viral pasca serangan WannaCry, mengungkapkan bahwa Shadow Brokers meminta para korban serangan cyber tersebut untuk membayar di Zcash, sejenis mata uang digital -seperti bitcoin- yang diyakini sangat sulit untuk dilacak.
Anehnya jika ada pembeli yang tertarik, kelompok peretas tersebut tidak akan menjelaskan apapun. The Shadow Broker hanya menegaskan jika alat hacking hasil retasan mereka yang dijual itu, akan dirilis pada paruh pertama Juli mendatang. []