JAKARTA—Kasus penganiayaan dua ulama di Jawa Barat membuat perhatian khusus Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin), hal tersebut karena dalam kasus itu dinilai terlihat ada keganjilan mengingat pelaku disinyalir mengidap penyakit kejiwaan.
Ketua Umum Bakomubin, Ali Mochtar Ngabalin meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menangkap para pelaku tersebut karena sudah membuat resah umat Islam.
“Kita minta dengan rasa hormat kepada polisi, kita berikan kepercayaan sesuai konstitusi kemudian menyerahkan sepenuhnya,” katanya kepada Islampos.com di Jakarta, Senin (12/2).
Selain itu, dirinya juga merasa heran karena dalam peristiwa ini modus yang digunakan sama persis dilakukan oleh orang yang diduga mengalami gangguan kejiwaan. Ia meyakini, erat kaitannya dengan pemilihan kepala daerah.
“Penganiayaan terhadap para ulama kapan? Pada waktu mau masuk pilkada, saya haqul yakin sebagai orang politik saya mau bilang ini terkait dengan masalah pilkada dan kenapa tidak terjadi di daerah lain, hanya terjadi di wilayah-wilayah Jawa Barat,” tegasnya.
Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir terjadi dua kasus penganiayaan. Kasus pertama dialami Pimpinan Ponpes Al Hidayah KH Umar Basri (60) pada Sabtu (27/1/2018),
Selanjutnya mempunyai nama sama namun orang yang berbeda, Asep Maftuh (45) menganiaya Ustaz Prawoto, Komandan Brigader Persis hingga meninggal, Kamis (1/1/2018).
Kemudian, yang terjadi diluar Jawa Barat Minggu pagi ( 10/2), seorang lelaki menyerang beberapa jemaat dan seorang pendeta di Gereja Santa Lidwina Sleman Yogyakarta. []
Reporter: Rhio