INI adalah balapan yang paling tak terlupakan dalam sejarah, namun tidak ada penontonnya.
Dari dua orang pembalap, yang lebih muda menarik garis di tanah; garis start, dimana mereka akan mulai beradu lari.
Yang lebih tua mengikat bajunya. Sebuah kontes yang aneh; lelaki itu, yang lebih tua, tidak akan marah jika dia kalah. Dia melihat saingannya dengan cinta dan mengusulkan sebuah perlombaan. Bisakah Anda bayangkan dia adalah orang yang diikuti oleh ribuan orang; dialah yang membelah bulan hanya dengan satu tanda dari tangannya?
Dalam perjalanan ke Badr, lelaki itu bertanya sambil tersenyum, tahu bahwa mereka sedang dalam perjalanan menuju pertempuran terpenting sepanjang masa:
“Apakah kau ingin balapan denganku, Aisyah?”
“Tentu saja, Oh Rasulullah!”
Dalam sekejap mata balapan pun dimulai. Nabi dan istri tercintanya mulai berlari. Meskipun tidak ada pada saat itu, jutaan orang kemudian menyaksikan perlombaan yang menyenangkan ini melalui perkataan Aisyah. Orang-orang melihat dengan kagum pada pendar cinta yang diciptakan oleh Nabi di jalan menuju Pertempuran Badar.
Nabi memenangkan perlombaan. Yang kalah tampaknya tidak marah, tapi senang saat Nabi berkata: “Ini adalah pertandingan balasan dari balapan di Zulmajaz!”
Kata-kata itu membuat Aisyah ingat kembali pada beberapa tahun sebelumnya. Kembali ke balapan indah yang dimenanginya saat ia masih kecil bersama ayahnya, Abu Bakar.
Oh kau suami zaman sekarang, pernahkah kau mengajak istrimu berlomba lari? []