DHAKA–Pemerintah Bangladesh dikabarkan segera memindahkan 100.000 pengungsi Rohingya ke sebuah pulau terpencil pada pertengahan April 2019. Hal ini dikonfirmasi seorang menteri Bangladesh pada Ahad (3/3/2019). Namun muncul kekhawatiran pulau yang dipilih kurang dari ideal bagi pengungsi.
“Perdana Menteri Sheikh Hasina pekan lalu menginstruksikan penyelesaian relokasi 23.000 keluarga Rohingya ke Bhashan pada 15 April mendatang,” media setempat mengutip Md Enamur Rahman, menteri negara bagian untuk manajemen bencana dan bantuan, mengatakan setelah bertemu dengan Earl Robert Miller, duta besar AS ke Bangladesh.
BACA JUGA: Pengungsi Rohingya di Bangladesh: Kami Tidak akan Pulang!
Rahman menambahkan bahwa agar pulau itu layak huni, semua fasilitas – termasuk perumahan, listrik, komunikasi, perawatan kesehatan, perlindungan badai, dan pusat-pusat perlindungan topan – telah disediakan.
Kelompok-kelompok internasional dan badan-badan HAM termasuk PBB, Human Rights Watch, dan Amnesty International, telah berulang kali memperingatkan langkah itu bisa berisiko. Mereka juga mendesak Bangladesh untuk melalui proyek dengan para pengungsi Rohingya secara sukarela dan dengan klarifikasi yang wajar.
BACA JUGA: Kirim 2 Ribu Tentara ke Cox’s Bazar, Bangladesh Segera “Usir” Pengungsi Rohingya
Rahman mengatakan pertemuan telah diadakan di kantor perdana menteri untuk mengatasi masalah dan yang lainnya dijadwalkan pada 6 Maret.
Di bawah rencana pemerintah, katanya, lebih dari 103.000 Rohingya dari lebih dari satu juta yang melarikan diri dari Myanmar akan dipindahkan ke Bhashan Char dengan perkiraan biaya lebih dari 23,12 miliar taka Bangladesh ($ 275,3 juta), sepenuhnya dikelola oleh pemerintah Bangladesh. []
SUMBER: ANADOLU