SYAHDAN, Nabi Ibrahim kembali ke Mekah untuk menemui istri dan anaknya yang tinggal di sana. Sebagai seorang yang beriman, Ibrahim yakin seratus persen dengan pertolongan Allah. Tetapi bila Ibrahim merasa khawatir dengan keadaan Hajar dan Ismail, itu pun manusiawi sebab Ibrahim adalah seorang suami dan ayah sekaligus.
Di Mekah, Ibrahim menyaksikan keluarganya berada dalam kondisi yang bahagia. Dia bertemu Ismail, dan menyampaikan pesan bahwa Allah memerintahkan mereka untuk membangun Ka’bah.
BACA JUGA: Inilah Ka’bah dan Sejarahnya dari Masa ke Masa
Untuk mencari titik lokasi yang tepat, Allah mengutus angin sepoi-sepoi sebagai petunjuk dan Malaikat Jibril sebagai pengarah. Hingga sang angin tiba di lokasi yang dikehendaki, Ibrahim bertanya kepada Jibril untuk memastikan.
Setelah mendapat kepastian, mulailah pembangunan pondasi Ka’bah dilakukan. Diambillah batu-batu dari lima gunung yang berbeda-beda, berjauhan pula letaknya: gunung Hira, Lubnan, Judi, Thursina, dan Thurzetta.
BACA JUGA: Ka’bah; Poros Alam Semesta
Bapak dan anak ini terus bekerja dengan perasaan yang suka cita. Tatkala bangunan tersebut selesai adanya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” []
@hdgumilang | Marakish – Semarak Ramadan Berkisah
Follow Instagram @tapaksejarahislam untuk mendapatkan informasi menarik seputar sejarah keislaman.