SETELAH perang badar usai, Nabi mendengar bahwa Bani Qainuqa telah mengkhianati perjanjian. Mereka mengumpulkan bangsa Arab untuk menyerang Madinah. Lalu, Nabi mengumpulkan mereka di pasar.
“Wahai bangsa Yahudi, hati-hatilah jangan sampai Allah menurunkan hukuman seperti yang ditimpakan kepada Quraisy. Hendaklah kalian masuk Islam. Kalian telah mengetahui bahwa aku Nabi utusan Allah. Hal itu kalian temukan dalam kitab dan perjanjian Allah untuk kalian,” Ucap Nabi.
BACA JUGA: Kisah Perang Badar hingga Datangnya Pertolongan Malaikat
Mereka menjawab, “Wahai Muhammad, apakah engkau mengira aku seperti kaummu? Jangan kira kami tidak bisa berperang.”
Maka bangsa Yahudi memprovokasi Kaum Muslimin. Mereka berbuat buruk kepada seorang wanita Anshar, dengan mengikat ujung kainnya ke punggung saat duduk di dekat tukang sepuh. Hingga ketika berdiri terlihatlah auratnya. Wanita itu pun berteriak dan mereka menertawakannya.
Lalu berdirilah salah seorang Kaum Muslimin dan membunuh tukang sepuh itu. Namun ia pun dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Tetapi akhirnya Rasulullah menangkap mereka dan mengikatnya. Suatu waktu Abdullah bin Ubay lewat di hadapan mereka dan berkata, “Lepaskanlah mereka!”
Al-Mundzur menjawab,”Akankah aku melepaskan sekelompok orang yang telah diikat oleh Nabi?”
Abdullah ibn Ubay pun menghadap Nabi, “Wahai Muhammad, berbuat baiklah kepada kaumku. Sebelum Islam datang, Bani Qainuqa adalah sekutu Khazraj.” Dua kali ia mengucap hal yang sama.
BACA JUGA: Lebaran Pertama Muslim Usai Perang Badar, Begini Kondisinya
Nabi pun berkata, “Lepaskanlah mereka dan suruh mereka meninggalkan Madinah.”
Namun tak lama Ubay pun datang ingin membicarakan tentang keadaan mereka. Uwaim menghadangnya, Ubay lalu mendorongnya. Uwaim pun bersikap tegas hingga wajah Ubay bercucuran darah karena terbentur tembok. Pada akhirnya, Nabi pun berhasil mengusir mereka. []
Sumber: Nabi Muhammad Di Hati Sahabat/ Penulis: Walid Al-A’zhami/ Penerbit: Serambi Baru ,2016