BANJIR bandang susulan di Desa Sambalia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menghanyutkan 13 rumah dan memutus jembatan. Demikian Dilansir Republika pada Jumat (11/2/2017).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat, H Mohammad Rum di Mataram, mengatakan dari 13 rumah yang hanyut tersebut, dua rusak total dan 11 rumah sebagian bangunannya yang hanyut.
“Banjir bandang susulan terjadi ketika hujan lebat turun sekitar pukul 00.00 WITA,” katanya.
Mohammad Rum menambahkan, banjir bandang susulan ini memutus jembatan di Desa Sambelia.
Di saat yang bersamaan, banjir bandang susulan juga menerjang Desa Sugian, Kecamatan Sambalia, yang menyebabkan tanggul sungai Pedek jebol, satu sekolah dasar rusak berat, satu rumah rusak berat dan 75 rumah rusak ringan.
Di waktu yang bersamaan, BPBD NTB juga mendapat laporan banjir bandang susulan terjadi di Desa Dara Kunci. Banjir susulan tersebut menyebabkan daerah Menanga Rea telah berubah menjadi sungai dan akses jalan terputus. Warga di Dusun Batu Sela, juga terisolasi.
“Desa Belanting juga diterjang banjir susulan, namun kami belum bisa memperoleh data dampaknya karena akses jembatan terputus pada saat banjir bandang pada Kamis (9/2),” katanya.
Tim BPBD Kabupaten Lombok Timur, kata Rum, sudah mengevakuasi warga di Desa Sambalia, dan Dara Kunci.
Evakuasi warga secara mandiri juga dilakukan di Desa Sugian, dan Desa Belanting, karena akses jalan tidak bisa dilalui. Evakuasi diarahkan menuju pasar tradisional Sambalia, masjid terdekat, kantor desa dan kantor camat. “Tadi pagi, pengungsi di kantor Camat Sambalia semua telah kembali ke rumah, kecuali warga yang rumahnya hanyut dan hancur,” ucapnya pula.
Sampai saat ini BPBD NTB, belum memperoleh data jumlah jiwa yang terkena dampak banjir bandang di Kecamatan Sambalia.
Sebelumnya dilaporkan pada hari kamis (9/2), empat jembatan hancur akibat banjir bandang di Kecamatan Sambalia. Dua di antaranya putus total dan dua jembatan hampir putus. []
Redaktur: Riza Fauzi Saputra
Foto: Lombok Kita