INGGRIS—Sebuah komunitas bank makanan di London telah menggunakan momen Ramadhan untuk menyoroti masalah kekurangan pangan dan makanan di Inggris, Reuters melaporkan pada Rabu (7/6/2017).
Bank makanan – Sufra NW London – menyelenggarakan buka puasa bersama antaragama. Komunitas ini mengundang para tokoh non-Muslim untuk bergabung dengan 100 orang dari Muslim lokal. Uniknya semua makanan yang dihidangkan dibuat dari limbah makanan, namun masih layak konsumsi.
“Orang-orang yang mengalami krisis makanan sering datang kepada kami. Bagi orang-orang yang membutuhkan, datang ke Sufra adalah jalan terakhir mereka untuk bisa makan. Kami ingin mengubahnya menjadi sebuah perjalanan baru, sebuah kesempatan baru,” kata Mohammed Sadiq Mamdani, pendiri dan direktur Sufra.
Jumlah warga yang menggunakan jasa bank makanan di Inggris, yang menyediakan pasokan makanan darurat kepada keluarga miskin yang membutuhkan, meningkat pada tahun 2016 di tengah pemotongan anggaran pemerintah.
Tahun lalu Sufra membantu lebih dari 3.700 orang yang mencari makanan yang tidak terpakai namun dapat dimakan dari supermarket besar, tukang roti local atau melalui sumbangan pribadi.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), limbah makanan mencakup barang-barang yang  disia-siakan meski masih layak konsumsi, seperti pisang kecoklatan, sayuran layu atau makanan panggang yang mudah rusak. []