BANYAK bicara merupakan sikap berlebihan yang paling banyak terjadi dan paling besar pengaruhnya. Bahkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam telah memberikan peringatan bagi siapa saja yang tidak bisa menahan lidahnya, maka baginya neraka.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada yang melemparkan manusia ke neraka kecuali hasil yang dipetik dari lidah mereka,” (HR. Ibnu Majah dalam al-Fitan hadis [3973]).
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “Lidah yang tidak bertulang akan lebih tajam daripada pedang. “Ya, ungkapan demikian memang benar. Lihat saja, berapa banyak permusuhan yang terjadi karena ucapan yang dikeluarkan oleh lidah. Lihat saja banyaknya peperangan yang terjadi hanya karena lisan.
BACA JUGA: Jaga Lisan, karena Banyak Bicara Bisa Jebloskan Seseorang ke Neraka
Dari Abu Hurairah ra. berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata yang baik atau diam,” (HR. Al-Bukhari dalam al-Adab hadits [6018] dan Muslim hadis).
Dan tahukah kamu, bahwa banyak bicara juga bisa menimbulkan banyak mudharat yang bisa membahayakan? Berikut di antaranya:
1 Merusak kesehatan jiwa
Abu Hatim bin Hibban ra. berkata, “Di antara kesalahan paling besar yang dapat merusak kesehatan jiwa dan merusak kebagusan hati adalah banyak bicara walaupun perkataaan tersebut boleh dibicarakan. Seseorang tidak akan bisa memiliki sifat diam kecuali dengan meninggalkan perkataan yang boleh untuk dibicarakan,” (Raudhat al-‘Uqala’ wa nazhat al-Fudlala’, Ibnu Hibban hal. 48).
2 Banyak bohong
Mereka yang banyak omong, bisa dipastikan ia juga banyak bohong. Sedangkan perbuatan bohong merupakan tindakan tercela dan bisa mengundang murka Allah Subhanahu wa taala.
Orang yang gemar berbohong juga merupakan pertanda bahwa orang tersebut termasuk dalam golongan orang munafik yang gemar mengingkari janji.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda:
اية المنافق ثلاث : اذا حدث كذب واذا وعد أخلف واذا ؤتمن خان
“Pertanda orang yang munafiq ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari janjinya dan apabila dipercaya berbuat khianat.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
3 Bukan termasuk golongan beriman
Orang-orang yang beriman adalah mereka yang senantiasa menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. Sementara orang yang banyak bicara biasanya banyak berbicara hal-hal yang tidak bermanfaat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317)
4 Membocorkan aib
Akibat terlalu banyak bicara, bisa saja kamu membuka aibmu sendiri dan aib orang lain tanpa kamu sadari. Hal ini malah akan memperburuk citra di depan orang-orang. Banyak bicara juga hanya akan menjerumuskan seseorang pada masalah-masalah yang lebih besar.
BACA JUGA: Kata Nabi, Allah SWT Benci dengan Orang yang Banyak Bicara
5 Menunjukkan kebodohan
Kita sering mendengar peribahasa ‘tong kosong nyaring bunyinya.’ Ya, peribahasa ini menunjukkan bahwa orang bodoh biasanya banyak berbicara dibandingkan dengan orang yang berilmu.
Ibnu Rajab rahimahullah pernah berkata, “Sungguh, banyak orang belakangan yang tertipu dengan hal ini. Mereka menyangka bahwa siapa yang banyak bicara, debat, dan perbantahannya dalam masalah agama, berarti dia lebih berilmu. Ini adalah murni kebodohan.”
6 Bikin orang lain risih
Hampir setiap orang tidak menyukai orang yang banyak bicara. Bahkan kebanyakan lebih memilih untuk menghindari orang jenis ini karena dianggap risih dan membuat suasana tidak nyaman.
7 Dibenci Allah Subhanahu wa Taala
Hadits dari Ibnu Umar:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي
Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian banyak bicara tanpa berzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.” (HR Tirmidzi)
8 Bakal disiksa neraka
Banyak manusia tidak membandingkan antara ucapannya dan perbuatannya. Akibatnya ia bicara ngawur, sia-sia, tidak ada bermanfaat, dan tidak terkendali.
Sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Apakah kita juga akan disiksa karena apa yang kita ucapkan?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ.
“Wahai Mu’adz! Semoga ibumu selamat. Tidak ada yang membuat manusia tertelungkup di atas wajahnya di neraka, melainkan disebabkan hasil lidah mereka”. []