• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Banyak Dai Terlalu Fanatik dan Berlebihan Menyikapi Perbedaan

Oleh Rifki M Firdaus
6 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
nadzar maksiat jepang

Foto: Adam/Islampos

84
BAGIKAN

SEORANG dai dituntut untuk sering melakukan piknik. Ia harus keluar dari daerahnya dan melihat daerah baru agar pikirannya lebih terbuka. Jika pikiran terbuka, pemahaman seorang dai akan menjadi luas dan tidak sempit.  Banyak Dai Terlalu Fanatik dan Berlebihan Menyikapi Perbedaan 1

Hal ini disampaikan penulis buku “Mata Air Inspirasi” Abdullah Sholeh Hadrami dalam kajian bertema Fiqih Dakwah di aula Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Ar-Rohmah Putri Malang.

Dalam kajian yang digagas DPW Hidayatullah Jatim tersebut, alumnus LIPIA tersebut juga berpesan agar para dai tidak fokus pada masalah khilafiyah.

BACA JUGA: Berbeda Pendapat Tidak Harus Saling Bermusuhan

ArtikelTerkait

Dajjal pun Tak Bisa Menaklukkan Baitul Maqdis

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel

“Sebab, sesama Ahlussunnah Wal Jamaah, kita masih lebih banyak persamaannya daripada perbedaannya,” jelasnya di hadapan ratusan dai se Jawa Timur mengutip perkataan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Dalam hal perbedaan pendapat, salah satu murid Syeikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin ini juga berpesan agar memfokuskan untuk mencari titik temu. Tinggalkan hawa nafsu dan kepentingan.

“Yang penting harus ikhlas,” lanjut suami Ummu Abdil Qowiy tersebut.

Lebih lanjut, dalam menyikapi perbedaan, hal yang paling penting adalah melakukan klasifikasi terlebih dahulu.

Apakah perbedaannya dalam masalah yang prinsip atau tidak. Salah satu hal yang prinsip adalah masalah aqidah.

Dalam masalah aqidah, kita harus sama-sama berasaskan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah. Kalau perbedaan itu bukan masalah yang prinsip, tidak perlu dibahas panjang lebar hingga menimbulkan perpecahan.

“Monggo melaksanakan sesuai keyakinan, yang penting, kita tetap bersaudara,” ujarnya menegaskan.

Masalahnya, kebanyakan dai terlalu berlebihan dalam hal perbedaan. Jelas-jelas bukan perbedaan prinsip, tapi dijadikan seolah-olah perbedaan prinsip. Belum lagi, ada dai yang terlalu fanatik dengan golongan dan kelompoknya. Sehingga al-Quran dan hadits tidak menjadi sandaran utama.

Advertisements

Banyak Dai Terlalu Fanatik dan Berlebihan Menyikapi Perbedaan 2

Di zaman nabi, banyak perbedaan-perbedaan pendapat yang terjadi. Tetapi, semuanya tetap rukun dan damai, tidak saling menghujat dan mencaci.

Oleh sebab itu, dalam Surat Yusuf : 108, dai harus berdakwah ‘ala bashirah (di atas ilmu). ‘Ala bashirah dalam ayat ini, bermakna tiga hal. Pertama, memiliki ilmu tentang apa yang didakwahkan. Kedua, mengetahui keadaan oran-orang yang didakwahi. Dan ketiga, mengetahui cara berdakwah.

Cara berdakwah ini, menurut nya, yang harus diperhatikan. Di antara poin penting dalam berdakwah yang diajarkan para ulama adalah bersabar. Hal ini, paparnya, seperti tertuang dalam surat al-Ashr yang mencakup 4 hal penting yang wajib dimiliki dai; ilmu, amal, dakwah dan sabar.

“Ketika awal mengajar Sunan Ibnu Majah di Masjid Nabawi, Bakar bin Abu Zaid hanya memiliki satu orang murid yang mengambil istifadah darinya. Padahal, beliay mengajar kitab tersebut selama 10 tahun,” ujarnya memberi contoh kesabaran seorang ulama.

Syeikh Ibnu Jibrin bahkan pernah mengajar tanpa pendengar kecuali seorang pembawa kopi saja.

BACA JUGA: Beda Islam dan Kaum Feminis Memandang Perempuan

Berdakwah Seperti Bermain Bola

Dalam penjelasannya tentang banyaknya kelompok-kelompok dakwah. Ia berpesan untuk berdakwah seperti bermain bola. Ada yang menjadi penyerang, ada kiper, dan sebagainya. Juga, lanjutnya, bisa diumpamakan seperti membangun rumah; ada arsiteknya, ada tukang bangunannya, dan sebagainya.

 

“Mari bagi-bagi tugas,” pungkasnya. []

Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami

Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram kami;

http://goo.gl/fxwVGH

Channel YouTube

https://www.youtube.com/user/MTDHK050581

Tags: Abdullah Sholeh HadramiberbedaPerbedaan
Share84SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Fakta Menakjubkan di Balik Air Pipis Bayi Laki-Laki dan Perempuan (2 – Habis)

Next Post

Pria Ini Dijuluki “Penjahat Paling Baik di Dunia,” Kok Bisa?

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Baitul Maqdis

Dajjal pun Tak Bisa Menaklukkan Baitul Maqdis

13 Mei 2025
Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

11 Mei 2025
Yahudi

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

11 Mei 2025
Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina

Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel

8 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.