RASULULLAH SAW pernah bersabda, “Barangsiapa membaca 1 huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan dan 1 kebaikan sama dengan 10 kali lipatnya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu 1 huruf, tetapi Alif 1 huruf, Lam 1 huruf dan Mim 1 huruf.” (HR. Tirmidzi)
Alquran terdiri dari 114 surat dan 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu) huruf (menurut Imam Syafi’i). Bisa dibayangkan, jika 1 huruf sama dengan 10 kebaikan, maka berapa kebaikan (hasanah) yang kita dapat ketika membaca dan mengkhatamkannya?
Tak heran para Sahabat Nabi dan ulama salaf terdahulu seakan berlomba-lomba mengkhatamkan Alquran. Mereka selalu sibuk dengan tilawah Alquran baik siang dan malam mengingat dahsyatnya mukjizat dan keutamaan Alquran. Bahkan mereka mengkhatamkannya dalam salat malamnya.
BACA JUGA: Seorang Muslim yang Khatam Alquran di Bulan Ramadhan
Diriwayatkan bahwa Utsman bin Affan, kadangkala dirinya mengkhatamkan seluruh Alquran hanya dalam satu rakaat salat witir.
Abdullah bin Zubair sering mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu malam.
Sa’id bin Jubair mengkhatamkan Alquran dalam 2 rakaat salat di dalam Ka’bah.
Tsabit al Banani mengkhatamkan Alquran dalam sehari semalam.
Abu Harrah juga melakukan hal yang sama.
Abu Syaikh Hana’i berkata, “Aku dapat mengkhatamkan Alquran dua kali dalam semalam ditambah 10 juz. Bahkan jika aku mau, aku dapat mengkhatamkannya tiga kali.”
Dalam perjalanan menunaikan haji, Shalih bin Kisan mengkhatamkan Alquran 2 kali setiap malamnya.
Manshur bin Zadzan juga mengkhatamkan Alquran satu kali dalam salat Dhuha dan satu kali lagi antara Zhuhur dan Ashar dan selalu menghabiskan waktu malamnya dengan salat nafilah. Begitu lamanya ia menangis sehingga ujung sorbannya basah oleh ari mata.
Selain Sahabat Nabi, masih banyak ulama yang melakukan hal tersebut sebagaimana yang ditulis oleh Muhammad bin Nasr dalam Kitab Qiyamul Lail. Dalam Syarh Ihya diterangkan bahwa dalam mengkhatamkan Alquran para ulama dahulu memiliki berbagai kebiasaan.
Imam Syafi’i mengkhatamkan Alquran satu kali setiap hari di luar bulan Ramadhan. Dan, mengkhatamkan dua kali dalam sehari dalam bulan Ramadhan.
Hal serupa dilakukan oleh Aswad, Shalih bin Kisan, Sa’id bin Jubair dan banyak ulama lainnya.
Sulaim bin Atar, seorang tabi’in yang mashur mengkhatamkan Alquran 3 kali dalam sehari. Ia pernah ikut dalam penaklukkan Mesir pada masa khalifah Umar bin Khattab. Beliau juga pernah diangkat sebagai penguasa Qasas oleh Mu’awiyah.
Imam Nawawi menulis dalam Kitab Al-Adzkar bahwa orang yang biasa mengkhatamkan Alquran paling banyak dalam sehari semalam adalah Ibnu Khatib. Ia mengkhatamkan Alquran 8 kali sehari semalam.
Para ahli sejarah menyebutkan bahwa Imam A’zham (Imam Hanafi) pernah mengkhatamkan Alquran 61 kali dalam sebulan Ramadhan, yaitu 1 kali pada siang hari, 1 kali pada malam hari, dan 1 kali pada salat Tarawih.
Lantas berapa berapa banyak dan berapa lama waktu yang dianjurkan untuk mengkhatam Alquran?
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Mengkhatamkan Alquran kurang dari 3 hari, maka sulit untuk merenungkannya.”
Namun menurut sebagian ulama hadis ini disesuaikan dengan keadaan umum. Sebab jika hal itu dilarang, tentu tidak akan ada riwayat mengenai sebagian sahabat yang mengkhatamkan Alquran kurang dari tiga hari. Sehingga jumhur ulama berpendapat bahwa tidak ada batasan dalam mengkhatamkan Al-Qur’an.
BACA JUGA: Cara Cerdas Khatam Alquran di Bulan Ramadhan
Sebagian ulama berpendapat bahwa jangan sampai mengkhatamkan Alquran lebih dari 40 hari. Alquran hendaklah dibaca setidak-tidaknya kurang lebih ¾ juz setiap hari. Jika ada hari yang tidak ditunaikan, maka hendaknya diganti keesokan harinya. Dengan demikian, Alquran dapat dikhatamkan dalam 40 hari.
Sebagian ulama berfatwa, Alquran hendaknya dikhatamkan sekali dalam sebulan. Dan yang lebih baik lagi adalah setiap tujuh hari sekali. Inilah kebiasaan para sahabat. Mereka mulai membacanya pada hari Jum’at dan setiap harinya membaca selama tujuh hari, maka Alquran dapat dikhatamkan pada hari Kamis.
Sebuah hadis menyebutkan, “Jika Alquran dikhatamkan pada siang hari, maka para Malaikat akan mendoakan rahmat baginya pada hari itu. Jika Alquran dikhatamkan pada malam hari, para Malaikat akan mendoakan rahmat baginya pada malam itu.”
Jadi, intinya khatam quran itu mendatangkan rahmat dan keberkahan. []