SETELAH tinggal di bumi selama 960 tahun dan sudah mempunyai banyak keturunan, tibalah saat Nabi Adam ‘alaihissalam bertemu Allah Ta’ala.
Ibnu Katsir berkata, “Para ahli sejarah telah menceritakan bahwa Nabi Adam ‘alaihissalam tidak meninggal sehingga ia melihat keturunannya, dari anak, cucu, cicit terus ke bawah yang jumlahnya mencapai 400 ribu jiwa, wallahu a’lam.” (Qoshosh Anbiya: 43)
Allah Ta’ala menceritakan,
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً
“Wahai manusia, bertaqwalah kepada Rabb kalian, yang mana Dialah yang menciptakan kalian dari jwia yang satu dan menciptakan dari jiwa itu istrinya dan daripada keduanya, Allah memperkembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak…” (QS. An-Nisa: 1)
BACA JUGA: Apakah Nabi Adam Berbahasa Arab?
Konon Nabi Adam ‘alaihissalam jatuh sakit beberapa hari, hingga pada hari Jumat datanglah malaikat untuk mencabut nyawanya dan bertakziah (mengungkapkan rasa belasungkawa) kepada pemegang wasiatnya yakni Syits.
Ubay bin Ka’ab berkata, “Sesungguhnya ketika akan datang saat wafatnya Nabi Adam berkata kepada anak-anaknya, ‘Wahai anak-anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari surga.’
Maka, pergilah anak-anak Nabi Adam untuk mencarikannya. Ketika dalam perjalanan mereka bertemu dengan para malaikat yang membawa kain kafan, ramuan minyak wangi untuk mayat, kapak, cangkul, dan keranda.
Para malaikat itu berkata kepada anak-anak Nabi Adam, ‘Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian kehendaki dan apa yang kalain cari?’
Mereka menjawab, ‘Bapak kami sakit, ia menginginkan buah dari surga.’
Para malaikat berkata, ‘Kembalilah kalian! Sungguh sekarang ini telah datang keputusan kematian bagi bapakmu.’
Maka datanglah para malaikat untuk mencabut nyawa Nabi Adam. Dan ketika mereka datang, mengertilah Hawa akan keperluan para malaikat itu, ia pun segera mendahului mereka untuk bertemu Nabi Adam agar Nabi Adam minta ditangguhkan pencabutan nyawanya.
Namun Nabi Adam menjawab, ‘Pergilah engkau dariku, sungguh aku diciptakan sebelummu. Biarkan nyawaku dicabut oleh para malaikat Rabbku.’
BACA JUGA: 2 Pertemuan Nabi Adam dengan Malaikat Maut
Maka, para malaikat itu mencabut nyawa Nabi Adam lalu memandikannya, mengafaninya, mengolesinya ramuan minyak wangi, lalu membuat galian kubur serta lahat. Selanjutnya mereka menyolatinya lalu memasukkannya ke liat kubur dan menempatkannya di lahat.
Kemudian mereka menguruknya, lalu para malaikat itu berkata, ‘Wahai anak Adam, inilah tuntunan bagi kalian pada orang mati di antara kalian’.” (HR. Thabrani, 8:158, Zawa idul Musnad, 5:136, Ibnu Katsir dan Salim Al-Hilali berkata, “Hadits ini shahih.”) []