Oleh: dr Monte Kusuma Luigi Kusuma
USTADZ Hadi pernah mendampingi prosesi bongkar kubur salah seorang warga yang meninggal satu hari yang lalu.
Al Ustadz bercerita, “Baru kali ini saya menjumpai ada jenazah seperti ini, ketika dibongkar kuburnya posisi jenazah dalam keadaan tertekuk-tekut, wajahnya nampak kesakitan dan matanya mengeluarkan air mata. Padahal baru satu hari di liang kubur sudah sedemikian mengerikan kondisinya. Seakan-akan jenazah itu merasakan sakit luar biasa hingga menangis.”
Lalu Al Ustadz bertanya kepada keluarga si mayit, orang ini sebelumnya sering melakukan apa saja, sehingga kondisinya dalam keadaan mengenaskan di dalam kubur. Menurut keluarganya, semua hal-hal yang dilarang agama justru sudah pernah dilakukannya. Termasuk yang paling sering dilakukan adalah menebar fitnah, mencaci maki dan mengutuk di mana-mana.
“Barangkali ini yang menyebabkan kondisinya seperti itu,” kata Ustadz. Lanjutnya, “Hati-hati jika melaknat dan menuduh seseorang, salah-salah laknat dan fitnah itu justru akan jatuh kepada diri kita atau menimpa keluarga kita.”
Naudzubillahi min dzalik.
Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
َ
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا لَعَنَ شَيْئًا صَعِدَتْ اللَّعْنَةُ إِلَى السَّمَاءِ فَتُغْلَقُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ دُونَهَا ثُمَّ تَهْبِطُ إِلَى الْأَرْضِ فَتُغْلَقُ أَبْوَابُهَا دُونَهَا ثُمَّ تَأْخُذُ يَمِينًا وَشِمَالًا فَإِذَا لَمْ تَجِدْ مَسَاغًا رَجَعَتْ إِلَى الَّذِي لُعِنَ فَإِنْ كَانَ لِذَلِكَ أَهْلًا وَإِلَّا رَجَعَتْ إِلَى قَائِلِهَا
“Apabila seorang hamba melaknat sesuatu, maka laknat itu akan naik ke Langit dan tertutuplah pintu-pintu Langit. Kemudian laknat itu akan turun lagi ke Bumi, namun pintu-pintu Bumi telah tetutup. Laknat itu kemudian bergerak ke kanan dan ke kiri, jika ia tidak mendapatkan tempat berlabuh, ia akan menghampiri orang yang dilaknat jika layak dilaknat. Namun jika tidak, maka laknat itu akan kembali kepada orang yang melaknat,” (HR Abû Dâwûd no 4905).