SUATU ketika Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersama para sahabat hendak mengepung benteng Khaibar. Tiba-tiba datang seorang penggembala kambing bernama Yasar. Ia merupakan buruh salah seorang Yahudi.
Yasar berkata, “Wahai Rasulullah, beritahu aku sesuatu tentang Islam.”
Mendengar itu Rasulullah dengan senang hati menerangkan tentang Islam kepada Yasar. Mendengar itu Yasar begitu kagum lalu akhirnya mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan diri masuk Islam.
“Wahai Rasulullah, aku adalah orang berkulit hitam, buruk rupa, dan orang yang tidak memiliki harta banyak. Apakah ketika aku ikut bersamamu, aku akan masuk surga?” tanya Yasar kepada Rasulullah.
BACA JUGA: Salim, Sahabat Nabi yang Syahid sesaat sebelum Menikah
Rasulullah menjawab, “Ya.”
“Aku merupakan seorang buruh dari pemilik kambing orang yahudi, dan kambing ini adalah amanah bagiku, lantas apa yang harus aku lakukan? Sedangkan aku ingin ikut bersamamu melawan mereka.”
Rasulullah berkata, “Lemparkan sesuatu ke muka kambing-kambing itu niscaya akan kembali kepada pemiliknya.”
Yasar akhirnya bangkit dan mengambil kerikil-kerikil sebanyak dua genggam tangannya kemudian ia lemparkan ke wajah kambing-kambing tersebut dengan pelan. Ia berkata, “Kembalilah kalian kepada pemilik kalian, aku tidak akan bersama kalian lagi.”
Semua kambing-kambing berkumpul dan berjalan masuk ke benteng seakan-akan ada yang mengarahkan. Lalu Yasar berangkat bersama Rasulullah untuk berperang bersama kaum muslim.
Baru saja Yasar masuk Islam dalam perang tersebut Yasar terkena lemparan batu, ia syahid sedangkan pada saat itu dia belum melaksanakan satu shalat pun.
Para sahabt membawa jasad Yasar kepada Rasulullah dan diletakkan di belakang. Kemudian ia ditutupi mantel yang ia pakai. Rasulullah menoleh kepadanya. Di sekitarnya terdapat beberapa sahabat. Lalu Rasulullah berpaling darinya.
BACA JUGA: Sang Syahid yang Legendaris
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau berpaling darinya?”
Rasulullah menjawab, “Ia sedang bersama dengan bidadari surga.” Kemudian Rasulullah mendoakannya, “Allah telah memperindah wajahmu, menjadikan harum, dan memperbanyak hartamu.” []
Sumber: Nabi Muhammad di Hati Sahabat/ Penulis: Walid al-A’zhami/ Penerbit: Qalam/ 2016