PINTU taubat selalu terbuka bagi setiap manusia ketika Allah SWT masih memberikan kesempatan kepadanya untuk bertaubat. Tapi apa batasan terbukanya pintu taubat? Dan apakah ada tanda-tandanya jika pintu taubat sudah tertutup?
Dalam melakukan taubat, Allah SWT telah menetapkan batas waktunya. Mengutip buku Hikmah dari Langit karya Ustadz Yusuf Mansur, mula –mula batas waktu pintu taubat yang ditetapkan adalah setengah hari atau kira-kira enam jam sebelum seseorang itu sekarat. Orang yang bertaubat setengah hari sebelum ia mati, taubatnya akan diterima.
Artinya dosa-dosannya selama hidup akan dihapus. Kalau sampai sebelum batas waktu pintu taubat itu ia meninggal, maka ia akan meninggal dalam kondisi husnul khotimah. Surga akan menjadi tempatnya kelak di hari akhir.
Namun meskipun enam jam buat hidup seorang manusia termasuk singkat adakalanya batas waktu pintu taubat yang sesingkat itu masih saja dimanfaatkan untuk maksiat sehingga ia mati su’ul khatimah (lawan dari khusnul khatimah).
Batas Pintu Taubat
BACA JUGA: 4 Langkah Taubat Sebenar-benarnya
Maka Allah memendekkan kembali batas waktu pintu taubat. Yaitu sesaat sebelum meninggal. Mungkin dalam hitungan menit. Bagi mereka yang masih sempat bertaubat maka Allah akan ampuni dosa-dosanya.
Adakalanya pula batas pintu taubat yang sudah sesingkat itu pun masih saja ada orang yang bermaksiat. Sehingga dosa yang telah dihapus sebelumnya menjadi timbul kembali. Yang sering terjadi masalah warisan.
Seseorang menjelang meninggal biasanya terpikir harta warisannya. Ia tidak ingin anak-anaknya ribut sehingga ia perlu membaginya sebelum meninggal. Ia tidak percaya dengana aturan hukum Islam dalam pembagian harta warisan.
Ia merasa aturan fara’idh (pembagian warisan) dalam Islam tidak adil karena seorang wanita hanya mendapatkan setengah dari kaum pria. Karena takut terjadi keributan, ia sebelum meninggal membagi-bagi hartannya.
Rumah ini untuk si anu, mobil ini untuk si anu, deposito ini untuk si anu, harta ini untuk si anu dan seterusnya. Dengan keragu-raguan dirinya terhadap hukum Islam, bahkan menganggapnya tidak adil, akan menjerumuskan dirinya dalam kondisi su’ul khatimah.
Maka Allah mempersempit lagi batas waktu pintu taubat. Siapa tahu seorang manusia sekarat masih berbuat dosa seperti masalah warisan di atas. Allah memberikan batas waktu pintu taubat sebelum nyawanya berhasil mencapai kerongkongan. Seperti kita ketahui, malaikat maut mencabut nyawa manusia dari mulai bawah kemudian naik ke atas.
Ketika pencabutan nyawa masih di daerah lutut atau pusar, taubat seseorang masih diterima. Namun ketika nyawa sudah di kerongkongan dan nafasnya tersenggal-senggal, di situlah batas akhir pintu taubat sudah habis. Ia hanya bisa menyaksikan malaikat mencabut nyawannya dengan ganas dan rasa pedih yang amat sangat dikarenakan ia belum bertaubat.
Marilah kita selalu berdoa kepada Allah SWT agar dapat meninggal dalam kondisi sudah bertaubat dan sebelum tertutupnya pintu taubat. Kemudian Allah memberikan karunia husnul khatimah kepada kita sehingga saat nyawa terangkat rasanya laksana mengambil rambut dalam adonan kue. Tidak terasa sakit dan hanya sebentar.
Juga kita berdoa, agar diberikan waktu cukup untuk bertaubat sehingga meskipun kita masih hidup, namun matahari belum terbit dari barat, alias datangnya hari Kiamat.
Batas Pintu Taubat
Jika kamu saat ini benar-benar ingin bertaubat kepada Allah SWT, ada beberapa cara taubat yang benar sesuai dengan syariat Islam dilansir dari NU Online, di antaranya:
BACA JUGA: Pernah Percaya kepada Tukang Ramal, Masih Bisakah Bertaubat?
1 Menyesali Perbuatan
Cara taubat pertama yakni dengan menyesali seluruh perbuatan buruk dan semua dosa yang pernah kita lakukan semasa hidup kita. Sebab dengan penyesalan ini akan melahirkan suatu dorongan untuk meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.
2 Shalat Taubat
Rasulullah SAW menyuruh umatnya untuk melakukan shalat taubat ketika berbuat dosa. Beliau menyuruh untuk menyempurnakan wudu dan mendirikan shalat 2 rakaat dengan khusyuk, pikiran tidak kemana-mana.
Tetapi, shalat taubat ini bukan shalat rutinitas sama halnya seperti shalat sunnah rawatib. Shalat taubat termasuk ke dalam amalan shalih yang semoga diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Kemudian banyak-banyak untuk berdzikir. Khususnya beristighfar dan menghayati dengan penuh penyesalan.
3 Meninggalkan Kemaksiatan
Setelah menyesali seluruh dosa yang selama ini pernah kita lakukan, selanjutnya adalah dengan cara meninggalkan kemaksiatan. Meninggalkan kemaksiatan itu adalah konsekuensi dari penyesalan yang kita rasakan.
Batas Pintu Taubat
BACA JUGA: Taubatnya Nabi Adam
4 Bertekad untuk Tidak Lagi Melakukan Kemaksiatan
Selanjutnya ini tidak kalah penting yaitu bertekad dengan kuat bahwa kita tidak akan lagi melakukan kemaksiatan. Meskipun terkadang kita terjebak lagi lalu melakukan maksiat lagi, maka tetaplah bertaubat.
Akan tetapi hal ini jangan dijadikan seperti suatu hal yang main-main. Karena Allah SWT akan senantiasa mengetahui niat tiap masing-masing individu.
5 Selesaikanlah Urusan dengan Orang Lain
Jika suatu dosa yang pernah kita lakukan itu menyangkut permasalahan atau pertentangan dengan sesama manusia lagi. Maka sudah seharusnya untuk segera menyelesaikan pertentangan tersebut. Dengan cara meminta maaf atas dosa yang pernah dilakukan kepadanya. []