DARI Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Ada seseorang pernah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas ia berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ أَفَأَقْضِيهِ عَنْهَا فَقَالَ « لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكَ دَيْنٌ أَكُنْتَ قَاضِيَهُ عَنْهَا ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَدَيْنُ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى»
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia dan ia masih memiliki utang puasa sebulan. Apakah aku harus membayarkan qadha’ puasanya atas nama dirinya?” Beliau lantas bersabda, “Seandainya ibumu memiliki utang, apakah engkau akan melunasinya?” “Iya”, jawabnya. Beliau lalu bersabda, “ Utang Allah lebih berhak untuk dilunasi.”
BACA JUGA: Utang Manusia yang Dijamin Allah
(HR. Bukhari, no. 1953 dan Muslim, no. 1148).”
Pusat Studi Islam
Pusat Studi Islam merupakan group whatsApp yang berisikan informasi dan bahasan seputar Islam (fiqih, aqidah, motivasi, ibrah, hadist, dsj)
yuuk untuk teman – teman yang ingin bergabung di Pusat Studi Islam ini silahkan join di group whatsApp kita ↓↓↓↓
https://chat.whatsapp.com/EzJzSSWy8UnDbJZDuJLT1Q
♻ Silahkan berbagi informasi ini, semoga bermanfaat dan menjadi amal sholih bagi kita semua