GAZA—Seorang bayi berusia 18 bulan dan ibunya yang sedang hamil menjadi korban dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza, Rabu (8/8/2018) malam. Serangan itu juga menewaskan seorang warga Palestina lainnya.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan Enas Khammash (23) dan putrinya yang berusia 18 bulan, Bayan, menjadi korban serangan udara Israel di Jafarawi, Gaza tengah, pada malam itu.
BACA JUGA: Tanpa Peringatan, Buldoser Israel Gusur Paksa Perusahaan Palestina
Kementerian menyebut Khammash tewas dalam kondisi mengandung. Sementara itu, suami Khammash dan belasan orang lainnya dilaporkan terluka dalam insiden itu.
Seorang anggota Hamas, salah satu fraksi besar di Palestina dan yang menguasai wilayah Gaza, juga dilaporkan ikut tewas dalam peristiwa malam itu.
Serangan ke Gaza diluncurkan Israel sebagai balasan atas peluncuran belasan roket Hamas ke teritori Israel di malam yang sama.
“Serangan Israel dilakukan untuk merespons serangan roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel selama tengah malam,” demikian bunyi pernyataan militer Israel seperti dikutip AFP.
Hingga kini, militer Israel tidak segera mengeluarkan pernyataan terkait korban dalam serangannya itu dan hanya mengatakan pihaknya telah menyerang sekitar 100 “target militer” milik Hamas di Gaza.
Militer Israel mengatakan target-target yang menjadi sasaran penyerangan mereka itu “termasuk fasilitas manufaktur, kompleks pelatihan, dan situs senjata canggih.”
Israel menyebut sistem pertahanan rudal Iron Dome berhasil mencegat 11 dari sedikitnya 70 roket yang diluncurkan ke wilayah mereka. Meski begitu, dua roket disebut jatuh di Kota Sderot yang berbatasan langsung dengan utara Gaza.
BACA JUGA: Israel Tembak Mati seorang Demonstran Palestina di tengah Gencatan Senjata
Konflik Hamas dan Israel kembali memanas setelah dua pejuang dari sayap militer organisasi itu tewas akibat tembakan Israel pada hari Selasa lalu.
Bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza sejak akhir Maret dalam aksi protes ‘Great March return’ telah menelan korban setidaknya 160 orang Palestina. []
SUMBER: CNN