PALESTINA—Muhammad Duwaikat, 31, masuk penjara Israel dengan mata normal dan bisa melihat. Namun, hanya beberapa bulan saja dia ditahan, Duwaikat keluar penjara tanpa penglihatan untuk selamanya.
Pada 6 Desember 2016 lalu, pasukan Israel telah menangkap Muhammad Duweikat dari rumahnya, dua pekan setelah melamar gadis calon istrinya, Ala Ushaida, dari desa Tel di barat Nablus.
Padahal ketika penangkapan, Duweikat tidak mengalami masalah apapun dengan Israel.
Duweikat yang gagah dan besar kini harus berjalan dengan bantuan orang lain sebagai pemandu yang menjadi ‘matanya’ untuk mengetahui jalan.
Ummu Muhammad (ibu Duweikat) tak kuasa melihat anaknya yang berjalan meraba-raba di antara orang yang hadir untuk mencari dirinya. Karena tak kuasa dan tak tega melihat apa yang terjadi pada anaknya hingga dia terjatuh ke tanah sebelumnya akhirnya ada tangan-tangan yang menahan dan membantunya berdiri kembali.
Kepada Pusat Informasi Palestina, Duweikat menuturkan tentang apa yang terjadi padanya. Dia mengatakan, “Pada tanggal 24 Oktober 2017, saya merasa sangat panas seperti ada bara apa di mata saya. Saya pergi ke klinik penjara untuk memeriksakan kedua mata saya. Dokter (wanita) di penjara memberi obat tetes dan salep untuk mata. Beberapa hari kemudian rasa sakitnya makin bertambah parah di mata kiri saya. Namun dokter kembali memberi salep mata lagi. Dia menolak merujuk saja ke dokter laki-laki. Alih-alihnya berkurang, hari berikutnya rasa sakit mata saya semakin bertambah parah. Bukan hanya yang kiri, namun yang kanan juga sakit. Saya merasakan pandangan saya kabur dan akhirnya saya tidak bisa melihat apapun.” []
SUMBER: PIC