MENJELANG ajalnya tiba, Nabi Adam mewasiatkan dan mengajarkan kepada putranya, Syith, tentang waktu-waktu di malam dan siang hari dan macam-macam ibadah yang harus dilakukan pada saat-saat tersebut. Beliau juga memberitahukan pada anaknya itu tentang akan terjadinya air bah setelah kematiannya.
Nabi Adam alaihisalam wafat pada hari Jumat. Ketika itu, para malaikat mendatanginya sembari membawa ramuan pengawet mayat dan kain kafan dari sisi Allah SWT yang diambil dari surga. Mereka juga menyampaikan belasungkawa kepada putra Adam.
BACA JUGA: Berasal dari Makam Mumi Tutankhamun, Belati Ini Disebut Bukan Berasal dari Bumi
Disebutkan oleh Ibnu Ishaq, saat Adam alaihisalam wafat, terjadilah gerhana matahari dan bulan. Masing-masing selama tujuh hari tujuh malam.
Ibnu Abbas juga menuturkan, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Para Malaikat bertakbir atas (jenazah) Adam sebanyak empat kali, Abu Bakar bertakbir atas (jenazah) Fathimah sebanyak empat kali, Umar bertakbir atas (jenazah) Abu Bakar sebanyak empat kali, dan Shuhaib bertakbir atas (jenazah) Umar sebanyak empat kali pula.” (al-Biddyah wa an-Nihayah, 1/119)
Menurut keterangan Ibnu Asakir dari berbagai sumber, Nabi Adam alaihisalam dimakamkan di al-Quds. Ia juga menyebutkan bahwa kepala Adam di Masjid Ibrahim, sementara kedua kakinya di lembah Baitul Maqdis. Adapun Hawa, ia wafat setahun kemudian.
BACA JUGA: Israel Hancurkan Pemakaman Babur Rahmah
Sedangkan menurut beberapa ulama, Adam alaihisalam dimakamkan di negeri India. Kemudian, ketika terjadi banjir bah pada zaman Nabi Nuh alaihisalam, jenazah Nabi Adam dan Hawa dibawaserta oleh Nuh alaihisalam di dalam sebuah kotak dan kemudian dikuburkan di tanah Baitul Magdis [al-Biddyah wa an-Nihayah, 1/119]. []
Sumber: Umur dan Silsilah Para Nabi/Penulis: Jihad Muhammad Hajjaj