UMAT Muslim di seluruh dunia tengah bersiap-siap merayakan Idul Adha. Hari di mana jemaah haji melaksanakan ibadah di tanah suci, juga menjadi hari istimewa bagi seluruh Muslim dengan adanya kurban.
Meski demikian terdapat perbedaan perayaan Idul Adha antara satu negara dengan negara lainnya.
Cina
Di negeri ini yang berbondong-bondong pergi menunaikan shalat Ied hanya para pria sedangkan kaum Muslimahnya tidak diperkenankan shalat Id di Masjid.
Sedangkan kegiatan takbiran di negeri tirai bambu itu biasa dilakukan sambil membakar Hio, seperti tradisi warga Cina pada umumnya. Jemaah Idul Adha membawa Hio yang terbakar ke dalam Masjid, kemudian menancapkannya ke mangkok tempat Hio. Kegiatan ini dilakukan sebelum shalat Idul Adha dimulai.
Bangladesh
Negara ini sangat memerhatikan kondisi kesehatan hewan kurban karena hewan yang tidak sehat dianggap sebagai hewan kurban yang tidak sempurna. Selain itu, Bangladesh juga memerhatikan usia hewan yang akan dikurbankan.
Selain itu, jika di Pakistan perayaan Idul Adha dilakukan selama 4 hari, namun di Bangladesh hanya 3 hari saja.
Pakistan
Idul Adha di negeri ini dirayakan agak lama yakni selama 4 hari berturut-turut, dan selama 4 hari perayaan Idul Adha itulah toko-toko tutup sementara. Selebihnya sama seperti negara lain, umat muslim menunaikan shalat Id berjamaah lalu mendengarkan khotbah.
Mesir
Mesir juga memiliki libur panjang saat perayaan Idul Adha, seperti di Maroko dan bangladesh yakni selama 3 hari. Sedikit berbeda dengan Indonesia, para Muslim di Mesir saling bermaaf-maafan usai sholat Idul Adha (jika di Indonesia tradisi bermaafan saat Idul Fitri). Baru setelah itu, proses pembagian daging hewan Qurban dilakukan dan pendistribusiannya dilakukan oleh LSM setempat.
Rusia
Muslim di Moskow menyebut perayaan Idul Adha dengan nama Kurban Bayram, yang berasal dari kata qurban (dalam bahasa Arab), artinya pengorbanan, sedangkan bayram berarti festival hari besar atau pesta (dalam bahasa Turki).
Usai shalat, umat Islam buru-buru melakukan ritual pengorbanan alias menyembelih hewan kurban. Pihak berwenang di Moskow biasanya mengalokasikan 14 tempat yang digunakan untuk penyembelihan hewan. Meski bukan negera Muslim namun pemerintah Rusia juga melarang warga Muslim seperti di Tatarstan, Bashkortostan, Chechnya, Adygea, Karachay-Cherkessia dan Krimea bekerja pada hari Idul Adha.
Maroko
Seperti di Bangladesh, perayaan Idul Adha di Maroko juga berlangsung selama tiga hari. Warga Muslim di sana memanfaatkan waktu 3 hari itu untuk libur, sedangkan kegiatan lainnya tidak banyak berbeda dengan yang dilakukan Umat Islam di Indonesia. Muslim Maroko pergi ke Masjid untuk melaksanakan Shalat Idul Adha, kemudian dilanjutkan dengan proses penyembelihan hewan kurban lalu langsung dibagikan ke masyarakat yang kurang mampu. []
Sumber:Â https://halallifestyle.id/trend/ini-dia-perbedaan-perayaan-idul-adha-di-berbagai-negara