MENUNDA-nunda pekerjaan adalah penyakit bahaya namun masih banyak orang yang menyepelekannya. Pasalnya kebiasaaan ini bisa membahayakan karir maupun bisnis kamu. Biasanya kebiasaan menunda-nunda diawali dengan mengatakan “besok saja” atau “nanti saja”. Jika sekarang mengatakan besok, maka besok pun akan mengatakan hal yang sama. Dan begitulah seterusnya.
Akibat menunda-nunda tugas atau pekerjaan itu bukan hal yang kecil. Tidak “sekecil” menunda-nunda pekerjaan. Mengatakan “besok saja” atau “nanti saja” itu sangat mudah, tetapi untuk mengatasi akibat menunda-nunda pekerjaan tidaklah semudah itu. Lebih baik mencegah daripada masalah berdatangan akibat menunda-nunda pekerjaan.
BACA JUGA: Bekerja Jangan Asal-Asalan, Perhatikan Ini
Pekerjaan kamu tidak ada yang selesai, akhirnya semua berantakan. Prestasi kerja di perusahaan akan rendah, begitu juga produktivitasmu akan menurun drastis. Penjualan dalam bisnis pun tidak akan bagus.
Bahaya menunda-nunda pekerjaan tidak sebatas pada pencapaian yang rendah atau menurun. Namun lebih jauh membentuk sikap mental. Jika menunda-nunda pekerjaan menjadi sebuah kebiasaan, menyatu dengan sikap mental kamu, maka tunggulah penyelesalan nanti di hari tua.
Jika tidak menunda-nunda pekerjaan, maka kamu akan lebih produktif. Jika ternyata gagal, maka kamu akan lebih cepat gagal. Semakin cepat gagal, semakin cepat mencoba lagi, akhirnya semakin cepat meraih sukses.
Dan yang terpenting adalah sikap mental yang produktif. Jika mental produktif sudah ada dalam diri, maka kamu akan produktif dalam segala hal. Produktifitasmu akan berbanding lurus dengan pencapaian kamu.
Cara Agar Tidak Menunda-nunda
Masalah utama yang menyebabkan kita suka menunda-nunda adalah lemahnya dalam memutuskan prioritas. Pekerjaan kita banyak, maka kita harus memiliki prioritas, sehingga ada pekerjaan yang jelas harus kita lakukan. Saat tidak ada prioritas, maka semua akan mengambang, semua akan tertunda, sebab pikiran kita bingung.
Kamu harus mengambil keputusan, mana yang menjadi prioritas. Jika kamu bekerja mandiri atau seorang pebisnis, yang diperlukan adalah keberanian untuk memutuskan dan menunda bahkan menghilangkan pekerjaan yang tidak diperlukan.
Jika kamu masih bekerja kepada orang lain, maka yang diperlukan adalah komunikasi yang baik dengan atasan agar bisa menentukan prioritas pekerjaan. Dengan komunikasi yang baik, seharusnya akan jelas mana yang menjadi prioritas, mana yang tidak.
Masalah kedua yang menjadikan kita biasa menunda-nunda pekerjaan adalah banyaknya gangguan. Banyak sekali gangguan yang bisa merusak fokus kita. Sehingga saat kita akan melakukan sebuah pekerjaan, datang gangguan, kemudian kita beralih ke gangguan tersebut.
BACA JUGA: Solusi Islam untuk Berantas Kemiskinan: Zakat, Sedekah dan Bekerja
Di sinilah, kita harus bisa mengondisikan diri agar gangguan tersebut berkurang. Email, telepon, Facebook, twitter, BBM, WhatsApp, dan sebagainya bisa menjadi gangguan juga. Silahkan atur sedemikian hingga agar tidak lagi merusak konsentrasi yang ujung-ujungnya menunda pekerjaan.
Masalah ketiga yang menyebabkan kita menunda-nunda pekerjaan adalah kurangnya kejelasan dan kekuatan tujuan. Ini juga berkaitan dengan prioritas. Jika tidak ada tujuan yang jelas, maka akan sulit membuat prioritas. Maka langkah pertama adalah membuat tujuan terlebih dahulu.
Dua hal yang penting dari sebuah tujuan adalah kejelasan yang kekuatan tujuan. Kejelasan akan menjadikan kamu lebih fokus dan mudah membuat prioritas. Sementara kekuatan tujuan agar bisa menarik kamu agar segera melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
So, masihkah menunda-nunda waktu untuk melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sekarang? Atau menunggu menyesal nanti? Kamulah yang memilih. []
SUMBER: MOTIVASI ISLAMI