BANYAK keutamaan surah Al-Baqarah yang telah dijelaskan oleh Nabi Saw melalui sabda-sabdanya. Begitu juga keutamaan sebagian dari ayat-ayat surah Al-Baqarah. Di antara sebagian ayat-ayat surah Al-Baqarah yang memiliki keutamaan tersendiri adalah dua ayat terakhir. Setidaknya, ada tiga keutamaan dua ayat terakhir surah Al-Baqarah.
Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah di suatu malam, maka dua ayat tersebut telah mencukupinya.” (HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808)
BACA JUGA: Ternyata Ini Keutamaan Surah Al-Fatihah
Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan maksud beberapa penjelasan ulama mengenai hadis tersebut.
Pertama, orang yang membaca dua ayat terakhir surah al-Baqarah itu sudah mewakili bacaan Al-Qur’an lainnya. Artinya, orang yang membaca ayat itu, baik saat shalat atau di luar shalat, itu sama saja ia sudah membaca Al-Qur’an yang dianjurkan dibaca secara rutin.
Kedua, orang yang membaca dua ayat tersebut itu sudah dikuatkan keimanannya pada hari tersebut.
Ketiga, orang yang membaca dua ayat tersebut itu dicukupkan pengamannya dari segala tindakan buruk manusia, jin, setan, mara bahaya, dan sebagainya.
Keempat, orang membaca dua ayat itu dicukupkan kebaikan dunia dan akhiratnya.
Allah Ta’ala berfirman,
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)
BACA JUGA: Sebab Turunnya Surah al Ahzab Ayat 9-25
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 285-286). []