DI BALIK kesuksesan seseorang, ada sosok kunci di belakangnya. Itulah pepatah yang tampaknya pas mengiringi keberhasilan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam membangun negaranya.
Seperti ditulis Syarif Thagian dalam bukunya, Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki Kepopuleran Erdogan sebagai pemimpin tidak lepas dari kesuksesannya menjabat sebagai Walikota Istanbul sejak tahun 1994 sampai tahun 1998.
Ia sukses mengentaskan kemiskinan, membuka banyak layanan masyarakat, mengurangi kadar polusi dengan melakukan aksi penanaman ribuan pohon di jalan-jalan kota, memerangi praktik prostitusi liar dengan memberikan pekerjaan lebih terhormat kepada wanita muda, dan melarang menyuguhkan minuman keras di tempat yang berada di bawah kontrol Walikota Istanbul.
Tidak hanya itu, berkat jerih payahnya, Erdogan berhasil berhasil mengeluarkan kota lstanbul dari berbagai kebangkrutan. Istanbul yang sebelumnya dikenal sebagai kota jorok perlahan mulai berubah.
Lantas apa kunci keberhasilan Erdogan? Ia pun mengungkapkan rahasia kesuksesannya.
“Orang-orang bertanya kepada saya tentang sebab kesuksesan saya menyelesaikan permasalahan Kota. Maka saya katakan, kami memiliki senjata yang tidak kalian miliki. Senjata itu adalah keimanan. Kami memiliki akhlak Islam, teladan bagi umat manusia, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
Saat menjabat wali kota Istanbul, Erdogan sukses dalam menanamkan sosoknya sebagai penolong bagi orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Di mana ia telah memberikan banyak bantuan kepada masyarakat luas, baik uang maupun materi.
Dalam waktu bersamaan, Erdogan masih tetap menunjukkan sosok orang yang taat beragama dan menjalankan shalat tepat pada waktunya. Ia selalu menyertakan dalil dari dan Hadits dalam setiap pidato dan sambutan-sambutannya.
Erdogan juga masih tetap tinggal di rumahnya yang sedeharana di Qasim Basya. Ia menolak untuk pindah ke tempat lain yang layak bagi seorang walikota di kota besar seperti Istanbul. Inspirasi ini selaras dengan perintah Rasulullah agar pemimpin berperilaku sederhana dan dekat dengan rakyatnya.
Ketika menjadi Presiden Turki, Erdogan pun berpesan kepada generasi muda untuk selalu mengikuti jalan Rasulullah. Dengan mengedepankan sikap saling menghormati cinta damai, dan tumbuh di atas petunjuk Rasulullah Saw.
Dalam pidatonya dalam Perlombaan Sirah di Istanbul pada April 2015 lalu, Erdogan berujar, “Sungguh saya atas nama umat dan rakyat Turki akan merasa bangga jika kita berhasil membentuk generasi seperti ini karena mereka yang akan menyangga eksistensi dan keberlangsungan umat (Islam).” []