PALESTINA—Warga desa Isawiyah di al-Quds dilaporkan telah membangun menara masjid al-Arbain. Menara ini menjadi menara masjid tertinggi di kota suci al-Quds. Langkah tersebut dilakukan sebagai reaksi atas disahkannya UU “Larangan Adzan” oleh parlemen Israel (Knesset).
Menurut laporan PIC pada Sabtu (18/3/2017), pemasangan kubah menara selesai setelah pekerjaan dilakukan selama hampir tujuh jam, yang diiringi dengan perayaan megah. Perayaan ini juga diikuti warga desa dan para tokoh agama yang diiringi dengan pekik takbir berulang-ulang.
Ketua Organisasi “Satu Tangan,” yang mensupervisi pembangunan menara ini, Yusuf Ubaid, mengatakan bahwa warga desa memutuskan mengganti menara lama. Alasannya penduduk sudah tidak bisa menengar suara adzan dengan jelas karena semakin padatnya penduduk, dengan menara batu dan lebih tinggi atas biaya swadaya masyarakat.
Ubaid menyatakan tinggi menara batu ini mencapai 72 meter dan kubah menara 15 meter. Ia menegaskan bahwa menara dibangun karena kota al-Quds dan desa Isawiyah adalah milik Palestina dan akan tetap seperti itu hingga hari kiamat nanti.
Ubaid mengatakan bahwa proses pembangunan menara ini dilakukan di tengah-tengah keputusan Israel yang mengesahkan UU larangan adzan, sebagai bentuk perlawanan atas keputusan parlemen Knesset. Proyek pembangunan menara ini menelan biaya 1-1,2 juta shekel hasil swadaya warga desa. []