NAFSU adalah jiwa dalam kehidupan dunia. Bayi begitu lahir kedunia disebut nafsu. Namun, selama ia masih di dalam janin dalam kandungan ibunya maka disebut ruh. Nafsu manusia diilhami oleh dua kekuatan.
Kekuatan pertama adalah futur (kejahatan) dan yang kedua kekuatan yang baik. Kekuatan baik dan jahat itu berlawanan. Kekuatan yang baik bersumber dari agama, akal, hati, dan kebijaksanaan. Sedangkan kekuatan kejahatan bersumber dari nafsu angkara murka dan godaan setan.
Maka melakukan kejahatan itu terkadang didorong oleh hawa nafsunya sendiri atau juga oleh bujukan dan rayuan setan. Nabi Adan As dan istrinya Hawa, melanggar larangan Allah SWT disebabkan oleh bujuk rayu setan.
BACA JUGA: Ini 3 Hal untuk Menjaga Hati dari Godaan Setan
Memang kebanyakan nafsu manusia cenderung menyenangi kemaksiatan, misalnya mata inginnya melihat yang haram. Nafsu seperti itu cocok dengan nafsu kebendaannya. Jadi, jangan suka menimpakan kesalahan atau pelanggaran karena kesalahan setan.
Setan datang kepada manusia, menggoda dan mendorong terus agar manusia dalam melihat yang baik menjadi buruk dan sebaliknya melihat yang buruk jadi baik. Ia terus menerus menggoda manusia dengan tujuan agar seluruh manusia masuk neraka menemaninya.
Setan justru semakin kuat menggoda orang-orang yang memiliki keimanan tingkat tinggi dan yang bisa mengendalikan nafsunya. Apabila nafsu manusia sudah ditaklukan dan dikuasai oleh setan, ia jika diajak kepada yang baik akan menentang dan menolaknya.
Tetapi, apabila diajak kepada sesuatu yang buruk atau jahat ia tak akan kuasa menolaknya. Nafsunya tak mampu lagi mencegah melakukan perbuatan jahat, walaupun mengundang bahaya untuk dirinya sendiri. []