AL AQSHA merupakan situs Islam yang berdiri di Yerusalem. Kota tua itu sendiri telah lama menjadi sengketa Palestina dan Israel. Lalu bagaimana ‘kehidupan’ masjid yang pernah jadi kiblat umat Islam itu di tengah konflik?
Kompleks masjid Al Aqsha di Yerusalem yang melingkupi Al Qibli (Masjid Al Aqsha), Kubah Batu (Dome of Rock), masjid Marwani dan bangunan bersejarah lainnya pengelolaannya diserahkan kepada Yordania (Yerusalem Islamic Waqf).
Kompleks Al-Aqsa memang tidak hanya menjadi tempat sholat bagi Muslim Palestina yang berada di Yerusalem. Sepanjang hari, sejumlah Muslim duduk di pelataran masjid untuk melantunkan serta mengkaji ayat-ayat suci Al-Quran. Bahkan, kegiatan belajar mengajar pun biasa dilaksanakan di kompleks suci tersebut. Hampir seluruh sudut Al-Aqsa dipenuhi oleh Muslim yang dengan khusyuknya beribadah.
Walaupun secara status, muslim Palestina diberi hak penuh untuk beribadah disana, namun akses masuk ke kompleks itu dikontrol oleh barikade satuan keamanan bersenjata Israel.
Meski demikian, ada juga muslim Palestina yang menjaga keberlangsungan ibadah di Al-Aqsa. Oleh warga lokal, Para Penjaga ini dijuluki “Mourabitoun” (laki-laki) dan “Mourabitat” (perempuan).
Mereka berkeliling kompleks masjid tanpa menyandang sepucuk pun senjata. Tugas mereka adalah memastikan kompleks al aqsha bebas dari segala bentuk ibadah non muslim, seperti yang tertuang dalam status quo Al-Aqsa. satu-satunya senjata yang mereka gunakan saat menemukan pelanggaran di kompleks masjid itu adalah teriakan “Allahu akbar”.
Penjagaan Kompleks Al-Aqsa dilakukan secara bergantian. Ketika para Mourabitat beribadah di dalam masjid, sejumlah Mourabitoun bertugas memonitor kondisi Kompleks Al-Aqsa. Para Penjaga Al-Aqsa tidak membiarkan kompleks suci tersebut luput dalam penjagaan mereka.
Meskipun seringkali tindakan mereka dihadang oleh satuan keamanan Israel di Al-Aqsa, para Mourabitat tidak mengenal rasa takut. Apa yang mereka lakukan sama sekali tidak merugikan atau menyakiti siapapun. Tak ada aksi pengrusakan maupun kekerasan yang dilakukan. []
sumber: ACT News