NABI Muhammad dipandang sebagai Nabi yang mulia dan beliau dijadikan teladan bagi jutaan kaum muslimin. Mereka berusaha meniru detik demi detik kehidupannya, seperti cara beliau beribadah, mencuci, berpakaian, dan makan. Terhadap perilaku Nabi, Allah memberikan kedudukan yang terbaik.
Sehingga dalam firman-nya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. ‘Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.’ ” (Qs Al-Ahdzab: 56).
BACA JUGA: Iman Berbuah Cinta kepada Rasulullah
Nabi Muhammad dikuburkan di dalam masjid di Madinah yang mana dalam pembangunannya beliau sendiri ikut membantu. Pada saat Nabi Muhammad wafat, ada ribuan laki-laki dan perempuan penghafal Al-Quran dan semua ayat juga terdapat bentuk tulisannya.
Abu Bakar, sahabat beliau yang paling dekat dan menjadi Khalifah pertama Islam, karena menurutnya Al-Quran perlu dipelihara dan diberitahukan kepada seluruh kaum muslim di dunia, maka ia menyuruh sekretaris utama Nabi, Zaid bin tsabit, dan juru tulis lainnya serta para penghafal untuk mengabadikan Wahyu itu dalam bentuk tulisan.
BACA JUGA: Rasulullah Tertunduk atas Karunia-Nya saat Fathu Makkah
Kemudian Khalifah ketiga, Utsman bin Affan, mempunyai enam salinan resmi berdasarkan naskah terakhir Abu Bakar, yang kemudian dikirimkan ke daerah-daerah Kaum Muslim. Sampai sekarang, Al-Quran tidak berubah sama sekali. []
Sumber: Nabi Muhammad Penyempurna Para Nabi/ Penulis: Saniyasnain Khan/ Penerbit: Nuansa, 2009